Sabtu, 01 Agustus 2009

Dibuka German Corner di Borneo Tribune


Sabtu, 4 Juli yang lalu merupakan hari bersejarah bagi kami di Harian Borneo Tribune dan Tribune Institute. Kolaborasi selama ini bersama Universitas Tanjungpura dan Bonn University telah melahirkan German Corner.
German Corner bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan antara Indonesia dan German. Terutama bahasa.
Sejak 1 Oktober tahun lalu, Bonn University telah mengirim mahasiswa-mahasiswinya ke Kalbar. Mereka belajar bahasa Indonesia, kebudayaan serta jurnalistik di Borneo Tribune dan Tribune Institute. Sebaliknya eksistensi mereka juga memberikan cross-culture sehingga dibuka German Corner.
German Corner mempunyai banyak program. Tetapi program awal yang diselenggarakan adalah kursus Bahasa German.
Kursus Bahasa German diampu oleh Stephanie Jung dibantu pendatang baru untuk riset Sungai Kapuas, Fabian. Pelajaran pertama dimulai Sabtu 4 Juli lalu sejak pukul 13.00 hingga 15.00.
Peserta kursus Bahasa German tidak hanya karyawan-karyawati PT Borneo Tribune Press dan wartawan-wartawati Borneo Tribune, tetapi juga menerima kolega yang mau belajar Bahasa German.
Uniknya, siapa saja yang belajar Bahasa German di Kantor Redaksi Borneo Tribune tiga bahasa sekaligus ter-up-grade peningkatannya. Selain Bahasa German, praktis Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Di sinilah misterinya bahasa.
Bagi Stephani dan Fabian yang mengajar Bahasa German, ia tak jarang menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia untuk memberikan penjelasan serta uraian-uraian. Bahasa Indonesia keduanya akan semakin baik. Interaksi dari para peserta meningkatkan pemahaman berbahasa Indonesia Stephani serta Fabian. Kata-kata tabu dan saru cepat sekali mereka input.
Adapun penggunaan Bahasa Inggris yang menjadi medium perantara meningkatkan pemahaman para peserta yang selama ini takut-takut mempraktikkannya. Ini ibarat sekali dayung, dua tiga pulau lewat; sekali menyelam minum air. Sekali belajar Bahasa German, sekalian Bahasa Inggris dan Indonesia.
Peserta pelatihan di German Corner ini ternyata di luar dugaan. Peserta hadir antusias. Mereka aktif bertanya-jawab serta mempraktikkannya. Tak pelak lagi, suasana kantor menjadi suasana belajar. Tak muluk jika kemudian kita berharap suatu saat kelak Bahasa Indonesia, Inggris dan German akan menjadi komunitas three in one. Center of excellent-nya di Poernama 02.
Bagi pembaca yang ingin ikutan, silahkan mendaftar di Sekretaris Redaksi. Kontak saja kami setiap waktu dan jam kerja. “Lebih cepat, lebih baik.” Program bisa kita “lanjutkan”. Semua itu “pro rakyat”. Pro pendidikan. Salam.



0 comments: