Dua tahun usia Borneo Tribune dan Tribune Institute pada 19 Mei lalu digelar dua cabang lomba bagi pelajar, mahasiswa dan umum. Cabang lomba itu adalah penulisan opini/artikel dan foto jurnalistik pendidikan.
Satu per satu naskah maupun hasil hunting foto masuk ke meja panitia. Satu per satu pula tim juri mengamati serta memberikan penilaian.
Ketua Panitia, Muklis Suhairi mengatakan bahwa mutu karya yang masuk “lumayan berbobot.” Hal ini menggembirakan karena ternyata menulis dan fotografi tidak sekedar hobby, tetapi sudah memasuki ranah profesional.
Naskah maupun foto yang masuk juga tidak monoton dari ibukota. Ia masuk dari berbagai daerah. Ia tidak saja datang dari Kota Pontianak, tetapi juga kabupaten seperti Sanggau, Singkawang hingga Kayong dan Putussibau. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa pengumuman lomba yang dilakukan koran Borneo Tribune menetes luas hingga ke pelosok-pelosok wilayah Kalimantan Barat.
Selayaknya sebuah kompetisi pastilah ada menang dan kalah. Di sinilah masa puncak buat dewan juri melakukan penimbangan, dan mau tidak mau hasilnya diumumkan secara luas.
Nah pengumuman juara itulah yang dilakukan Borneo Tribune, di mana tepat pada hari Sabtu, 1 Agustus kemarin para jawara itu hadir ke dapur redaksi. Dan kesemua pemenang hadir on time. Tak ada pasal karet dan tradisi jam karet. Suatu perkembangan yang baik bagi kita semua di mana kedisiplinan menjadi indikator kemajuan.
Muklis Suhairi yang juga Redaktur Pelaksana di Borneo Tribune mempersilahkan para tamu masuk dan menempati ruangan yang telah disiapkan. Para juara masuk diiringi sejumlah “suporter.” Suporter itu mulai dari kakak, adik, ibunda hingga oma. Semua memenuhi ruangan utama redaksi digenapi karyawan-karyawati serta pelajar magang di Borneo Tribune, Tribune Institute. Sedikitnya ada 30 orang menenuhi ruangan.
Acara yang dipandu Manajer Umum Asriyadi Alexander Mering berjalan mulus diiringi gelak tawa. Terutama pada saat pembacaan nilai para pemenang yang dimulai dari urutan ketiga. Suasana yang semula tegang pun perlahan-lahan mencair bahkan diiringi tepuk tangan meriah hadirin.
Istimewanya para pemenang memperoleh tiga hadiah. Pertama dana pembinaan bagi pemenang 1, 2 dan 3. Kedua plakat yang didesain indah, serta ketiga sertifikat yang terkemas sangat rapi nan nyeni.
Sekretaris Redaksi, Caturiani Fahmi bersama designer Atika Ramadhani cukup lama menyiapkan aneka rupa hadiah ini bagi para pemenang. Keduanya menyiapkan tas cantik ala Borneo Tribune. Maka sejak H-3 Catur dan Tika sudah mendandani sendiri karya seni tersebut. Tak cukup dilakukan di kantor dilanjutkan pula di rumah seperti PR. Hasilnya sangat mengagumkan.
Tas unik berwajahkan Koran Pendidikan dengan foto utama Bryan Jevoncia sedang bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bryan adalah juara design perangko yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa Bangsa dan telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia. Bryan menjadi ikon bagi pendidikan Kalbar. Dan ini pula pesan yang hendak dititipkan oleh si perancang tas Borneo Tribune kepada para pemenang.
Para pemenang pun berbangga hati. Mereka memegang hadiah yang telah dibagikan oleh panitia serta foto bersama. Mereka menebar senyum dengan menyambung semangat bagi partisipasi aktif dalam lomba tahun depan.
“Tahun depan lomba ini akan kita selenggarakan lagi sebagai agenda tahunan,” kata Pemimpin Redaksi, Nur Iskandar dalam pembagian hadiah tersebut. “Kami akan siapkan diri lebih matang. Sekolah Santo Ignasius Singkawang akan terus berpartisipasi,” ujar pemenang pertama lomba fotografi, Stella Bianka K. Hal senada dikemukakan rekan-rekannya sesama pemenang.
Okelah, kalau begitu kita bersama menyiapkan diri di even tahun depan. Tetapi para pembaca yang budiman, even yang diselenggarakan Borneo Tribune dan Tribune Institute tidak hanya kedua cabang tersebut di atas, masih seabrek-abrek agenda lainnya. Simak dan ikuti saja di koran kesayangan Anda ini. Salam.
Sabtu, 01 Agustus 2009
Bagi Bagi Hadiah
Posted by Noeris at 08.53
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar