Ibarat komplek perumahan, merintis jalan adalah upaya pertama yang paling berat. Jika jalannya sudah terbentuk, material bisa diangkut. Mimpi rumah seindah apapun bisa dibangun.
Jika jalan yang dirintis bagus, lebar, besar, berkualitas, maka arus keluar-masuk dan interaksi parapihak menjadi lancar. Interaksi yang tinggi akan memicu kemajuan entitas masyarakat luas.
Interaksi yang terbuka akibat dirintisnya jalan menuju rumah impian akan memberikan peluang masuknya informasi lebih banyak, peluang lebih besar, dan kesempatan emas semakin multi-choice. Oleh karena itu kita bisa melihat individu, kelompok, lembaga, bahkan negara yang terbuka jauh lebih pesat kemajuannya daripada individu, kelompok, lembaga, atau negara yang mengasingkan diri atau mengisolasi diri.
Sadar akan filosofi tersebut di atas, kami dari Borneo Tribune dengan lembaga nirlabanya di bidang pendidikan, Tribune Institute berupaya sekuat tenaga merintis jalan sukses tersebut untuk kepentingan bersama. Jalan sukses itu terletak pada perencanaan yang matang, action-plan yang dilaksanakan—yang tidak hanya NATO—non action talk only—tetapi benar-benar digarap detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari, hingga bulan demi bulan.
Sejak 2006 Borneo Tribune dan Tribune Institute telah melaksanakan riset-riset kecil. Hasil riset itu mulai dilaunching pada 19 Mei 2007. Bentuknya adalah investigative reporting maupun precise journalism sekaligus rekam jejak dinamis dua bayi baru bernama Borneo Tribune dan Tribune Institute.
Seabrek-abrek kegiatan telah dilakukan dua lembaga ini hingga kini. Outputnya sudah dirasakan secara langsung oleh masyarakat Kalbar dan nasional-internasional. Terutama di bidang publikasi, dokumentasi, pendidikan dan pelatihan serta networking bersama berbagai pihak. Kerjasama baik di dalam, maupun di luar negeri.
Borneo Tribune dan Tribune Institute dalam kapasitasnya sebagai fasilitator masyarakat serta ruang belajar sosial yang luas bagi masyarakat Kalbar menggandeng Universitas Tanjungpura dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk menggalang riset bersama secara lebih serius lagi. Riset atau aktivitas penelitian besar adalah ruh dari kemajuan. Adalah jalan sukses yang diidam-idamkan bersama.
Bukankah jika kita mau mendapatkan planing atau perencanaan di bidang apa pun yang terbaik adalah melalui proses riset yang benar benar benar? Aktivitas riset yang benar metodologinya, benar tata caranya, dan benar perangkat maupun parameternya?
Aktivitas jurnalistik kami sadari pada hakikatnya sama dengan aktivitas riset akademik di kampus-kampus. Oleh karena itu Borneo Tribune dan Tribune Institute pada tahap awal ini merintis kerjasama joint-research dengan Untan ditambah Bonn University, Jerman. Di institusi lain, Pemprov Cq Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) turut serta.
Pembahasan materi riset bersama telah dilakukan sejak awal Oktober 2008 dan hingga saat ini terus bergulir. Pertemuan demi pertemuan dilaksanakan. Dimulai dari dapur redaksi hingga ke kediaman Rektor Untan, Dr H Chairil Effendi. Dan pembahasan terus mengalir bagaikan bola salju ke Rektorat Untan, International Office, Bonn University di Jerman, maupun di Borneo Tribune-Tribune Institute.
Jika tidak ada aral melintang, MoU antara berbagai lembaga itu akan diimplementasikan mulai 22 Maret depan. Kita berharap riset bersama ini akan melahirkan jalan luas berkualitas dengan hasil-hasil nyata bagi masyarakat Kalbar pada khususnya dan RI tercinta pada umumnya. Doa restu pembaca sangat kami harapkan. Tentu saja. Salam.
Senin, 09 Maret 2009
Merintis Jalan Riset Bersama
Posted by Noeris at 07.53
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar