Rabu, 25 Februari 2009

Cari Capres Baru



Selasa, 24 Februari kemarin Dewan Integritas Bangsa (DIB) yang diketuai Gus Sholah--adik kandung Gus Dur--melaksanakan Konvensi Nasional Capres RI 2009-2014 di Gedung Taman Budaya Kota Pontianak. Hadir empat peserta konvensi masing-masing putra Bung Tomo--Bambang Sulistomo, Dr Marwah Daud Ibrahim, Dr Rizal Ramli dan Dr Yudhy Crisnandi. Konvensi dihadiri 250 undangan, empat orang tim pakar, masing-masing Drs Gusti Suryansyah, M.Si (pengamat politik), Drs HM Ali Nasrun, M.Ec (pengamat ekonomi), Prof Dr Redatin Parwadi, MA (pengamat korupsi) dan Dr William Chang (ruhaniawan sekaligus pengamat sosial). Acara selama 4 jam ini diliput media cetak maupun elektronik, lokal maupun nasional.
Saya selaku moderator acara itu merasa puas pada misi acara ini. Catatan saya, bahwa di tengah centang perenangnya masalah-masalah bangsa dan kebangsaan kita masih ada sekelompok kecil orang yang mau berpikir. Khususnya berpikir alternatif dengan memunculkan Capres-Cawapres alternatif.
Gus Sholah saat saya temui di malam hari sebelum acara dimulai menjelaskan tentang visi DIB menggelar konvensi. Bahwa mereka memang secara murni ingin memberikan alternatif pilihan yang lebih banyak dari sekedar Blok S, Blok M dan Blok J yang muncul baru-baru ini.
Pekerjaan Gus Sholah dkk tentu tidakmudah. Mereka tidak berada di ranah parpol dan menyatakan tidak mau menjadi broker di kalangan parpol.
Buktinya, dari penyelenggaraan kemarin, apresiasi masyarakat luas sangat besar. Ini membanggakan hati saya. Bahwa kepedulian rakyat atas bangsa dan negaranya masih sangat besar selama pintunya dibukakan. Nah, DIB membuka pintu itu. Selain DIB siapa elan vital bangsa kita yang membukanya? Tidak ada! Padahal Capres dan Cawapres adalah isu sentral yang penting dan strategis dan sangat menentukan perjalanan bangsa hingga 5 tahun ke depan.
Penampilan Rizal Ramli, Marwah Daud Ibrahim, Yudhy dan Bambang tidak mengecewakan. Mereka bicara soal isi perut bangsa sampai ke tulang sum sumnya. Wawasan peserta terbentang luas hingga perbandingan antara negara-negara. Ditambah lagi catatan-catatan kritis Tim Dewan Pakar. Sungguh politic education yang tinggi telah dilakukan DIB ke sejumlah provinsi. Sekedar catatan, bahwa Kalbar adalah daerah konvensi ke-7 setelah kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Jogja, Makassar hingga Medan.
Pertanyaan dan masukan undangan semakin membuat konsepsi menata masa depan bangsa makin sumringah. Saya yakin, empat di antara Capres peserta konvensi memang layak jadi RI 1 atau RI 2. At least sebagai anggota kabinet mendatang.
Rasanya, tidak rugi mengikuti konvensi. Besar sekali manfaatnya secara teknis prakmatis maupun idealisme-idiologis.


0 comments: