Sebagai orang Timur, mari kita ucapkan selamat kepada pasangan kandidat Muda Mahendrawan-Andreas Muhrotein dan Setiman H Sudin-Paulos Hadi yang telah memenangkan perhitungan suara (sementara) di Pilkada Putaran Kedua.
Rasanya memang terlalu dini mengucapkan selamat sebelum KPUD mengetuk palu lewat perhitungan suara resmi, atau bahkan pelantikan oleh Mendagri. Tetapi agaknya perhitungan sementara yang telah dilakukan di setiap TPS tak akan banyak bergeser lagi.
Akurasi data perhitungan suara itu selain berdasar pengalaman yang sudah-sudah, juga metode hitungan cepat yang terbukti keandalannya. Setakat ini Muda-Andreas (MAS) berada di angka 60 persen, sedangkan Setiman-Paulos Hadi (SETIA) 51 persen di perhitungan seluruh kecamatan.
Sejak kemarin kita sepakat bahwa siapa pun yang menang, tidak masalah karena mereka adalah pasangan terbaik pilihan rakyat secara langsung. Adapun pasangan yang kalah, bukanlah kalah secara mutlak karena sudah bisa maju hingga Pilkada Putaran Kedua. Yang kalah di sini juga memberikan kontribusi bagi pembangunan demokrasi. Sebab apalah artinya kompetisi jika tidak ada kalah dan menang, kendati kekalahan sekecil apapun tetap saja menyakitkan.
Walau ada desir kepahitan dirasakan, kita patut belajar dari Amerika saat Obama memenangkan perhitungan suara Pilpres Paman Sam tersebut. Kandidat Partai Republik McCain-Pauline tampil mengecewakan, tetapi pasangan ini gentle-man-gentle-woman mengucapkan selamat atas kemenangan rivalnya Obama. Selanjutnya McCain-Pauline menyatakan evaluasi mengapa mereka kalah.
Ada kerinduan pesta demokrasi kita juga semaju AS seperti itu. Obama yang kulit hitam dielu-elukan. Obama yang bukan “putra daerah” negara yang mengklaim diri paling maju demokrasinya di dunia diberikan kesempatan maju ke depan sebagai orang nomor satu. McCain yang segaris Parpol dengan George Walter Bush legowo. Mereka mandheg pandito. Mereka tampil di posisi mulia laksana pandita.
Kita mestinya melihat dari sisi pandita ini. Dengan perspektif positif begini kita masih bisa berkontribusi untuk membangun negeri tanpa harus berada di kursi pemerintahan lantaran kita di pihak yang kalah. Nah, selama kita bisa berpikir, bersuara dan berkarya seperti itu, selama itu pula kita masih bisa berbuat sesuatu untuk sesuatu yang berarti bagi rakyat kita.
Rakyat juga rindu akan hadirnya pemimpin sejati seperti itu. Yang tidak tergantung atau bergantung dengan kursi. Sebab jika mentalitas kepemimpinan dan pengabdian tergantung kepada kursi, alangkah kursi itu sudah menjadi dewa atau tuhan yang diangung-agungkan.
Sebaliknya kepada MAS dan SETIA (duhai alangkah bagus singkatan itu) di balik ucapan selamat (masih sementara sifatnya—belum inkrah) tersimpan ribuan amanah rakyat. Amanah yang merupakan beban berat. Sampai-sampai Rasul pun mengatakan, amanah adalah ibadah yang paling berat. Sekali lagi: berat!
Sadar hasil Pilkada Putaran Kedua mencurahkan amanah yang berat, bagi MAS dan SETIA perlu merangkul sebanyak mungkin kekuatan agar roda pemerintahannya bisa berjalan cepat dan tepat. Kandidat yang kalah tidak ada salahnya dirangkul. Sebab mereka punya kekuatan. Mereka juga punya basis massa pendukung.
Tantangan lokal dan global ke depan semakin berat. Gelombang PHK di mana-mana lantaran krisis ekonomi internasional.
Kita ingin melihat dua kabupaten yang baru saja menyelesaikan Pilkada Tahap Kedua pun memberikan teladan lebih berkualitas bagi pesta demokrasi di Kalbar menyusul Pilgub, Pilwako Singkawang, Pilwako Pontianak dan Pilkada Kabupaten Pontianak. Sebab harapan kita, Pilpres dan Pilleg yang 2009 segera kita jalani ke depan juga memberikan hasil yang signifikan. Signifikan pada tata cara pesta demokrasi yang benar, damai, dan indah.
Kita tak ingin ribut tak tentu tentu seperti provinsi lain. Ricuh dan memalukan.
Kita ingin pesta demokrasi seperti di Paman Sam. Seperti kita menyaksikan final sepak bola piala eropa antara Jerman dan Portugal. Tak peduli siapa yang menang karena semua punya kualitas. Kita menikmati seni permainan, gocekan dan kemampuan mereka memanfaatkan setiap inci peluang demi terciptanya goal!
Rabu, 17 Desember 2008
Selamat (Beban) Buat MAS dan SETIA
Posted by Noeris at 14.18
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar