Setiap tahun menjelang Idul Fitri pemandangan di mana-mana adalah pameran kemiskinan. Gambaran itu terlihat dengan jelas dengan berduyun-duyunnya sekelompok orang untuk mohon bantuan uang. Mereka biasanya para orang tua, ibu-ibu serta anak-anaknya.
Pameran kemiskinan ini memang peak session. Demikian karena selama bulan puasa, umat Islam dianjurkan untuk menahan hawa nafsu sekaligus berderma dengan ejawantah dekat dengan si miskin papa.
Kelompok miskin menyadari dirinya dikasihani. Mereka datang jemput bola. Door to door. Sementara kelompok yang cerdik memanfaatkan mereka untuk dimenej sedemikian rupa sehingga keuntungan terbesar justru berada di tangan mereka. Sebab jangan dikira, hasil dari meminta-minta itu cukup besar jika dibandingkan dengan kerja keras seorang loper koran.
Dalam ajaran Islam sendiri zakat, infak dan sadakah dijalankan oleh lembaga amil. Mereka sudah punya data base kemiskinan. Mereka mendatangi para fakir dan miskin untuk diberikan bantuan. Tidak hanya untuki sekali beri, tetapi diberdayakan untuk punya modal usaha. Lembaga penyaluran dananya bernama BMT.
Kemiskinan memang merupakan masalah global, sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan dan kekurangan di berbagai keadaan hidup. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah "negara berkembang" biasanya digunakan untuk merujuk kepada negara-negara yang "miskin".
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Jumat, 26 September 2008
Pameran Kemiskinan Jelang Lebaran
Posted by Noeris at 08.44
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar