Sabtu, 16 Agustus 2008

Soft Launching Buku 50 Tahun Pembangunan Pertanian Kalbar


Budi Rahman
Borneo Tribune, Pontianak

Tak bisa dipungkiri pertanian adalah nafas kehidupan. Siapa yang berani menyangkal fakta bahwa kehidupan umat manusia sangat bergantung pada asupan makanan produk kaum tani?
Pertanian memang kalah mentereng dengan hingar bingar dunia politik atau entertainment namun kegagalan merawat sektor yang satu ini bisa berdampak sangat buruk bahkan bisa mengakibatkan kebangkrutan bagi sebuah negeri. Begitu besar peran sektor pertanian sebagai penyokong kelangsungan hidup manusia. Sayangnya tak banyak pihak yang dapat mencatat kronik perjalanan pembangunan pertanian di negeri ini.

Beruntung Kalbar, dari sekian banyak orang yang mengabaikan makna sebuah rekam sejarah ada seorang penulis daerah yang sehat pikir yang menyempatkan diri menulis perjalanan sejarah pertanian Kalimantan Barat. Dialah Nur Iskandar, sarjana pertanian lulusan Universitas Tanjungpura yang mengaku tergerak hatinya untuk mencatat perjalanan sejarah pembangunan pertanian di Kalimantan Barat, lengkap dengan intrik peristiwa yang melingkupi perjalan sejarah di bidang kebutuhan primer manusia ini.

“50 Tahun Pembangunan Pertanian Kalbar” demikian buku setebal 172 halaman ini diberi judul oleh sang penulis yang juga berprofesi sebagai jurnalis ini. Ada sebuah misi penting untuk merekam perjalanan sejarah pertanian Kalbar untuk warisan generasi mendatang yang diakui sang penulis. Sudah menjadi “bawaan lahir” kebanyakan masyarakat yang tuna sejarah adalah kerap membuat sebuah kebijakan yang tidak berpijak pada masa lalu dan tidak berpandangan ke depan.
Untuk mengantisipasi kemungkinan buruk di ataslah karya yang ditulis dalam tempo kurang satu tahun ini dilakukan oleh penulis.
“Saksi-saksi sejarah pelaku pembangunan pertanian di Kalbar sudah banyak meninggal. Sementara catatan-catatan prestasi dan mimpi-mimpi yang mereka inginkan belum ada yang menuliskannya,” demikian Pimred Harian Borneo Tribune mengatakan alasan penulisan buku ini.
Nukilan kisah dan rangkuman sejarah yang ditulis oleh sang penulis ini dikemas dalam 12 bab. Mulai dari fase perintis pembangunan pertanian, transisi kekuasaan yang turut mewarnai kebijakan pembangunan pertanian hingga temuan-temuan fenomenal para pelaku pertanian diulas apik dengan gaya naratif yang memikat oleh penulis.
Buku ini tidak hanya menyajikan sebuah catatan sejarah yang dokumentatif namun juga mewartakan kisah di balik sebuah kebijakan dan profil tokoh sentral yang turut menyertai perjalan sejarah pertanian Kalbar yang ditarik 50 tahun ke belakang ini. Membacanya sepintas pembaca akan merasa seperti membaca koran dengan isi karya sastra. Asyik dan menghanyutkan. Pilihan diksi dan rangkaian kalimat dijalin dengan sentuhan seorang jurnalis yang kenyang pengalaman di dunia persuratkabaran ini.
13 Agustus ini buku yang sangat berguna sebagai penawar sakit alpa sejarah ini akan diluncurkan. Bertepatan dengan pembukaan pameran Kalbar Expo di PCC karya intelektual muda Kalbar ini akan di-soft launching.



0 comments: