Apa yang mesti saya lakukan untuk memaknai HUT ke-63 RI? Pertanyaan ini bertalu-talu di benakku.
Tahun yang lalu aku dan teman-teman melaksanakan diskusi menarik tentang pemaknaan kemerdekaan. Tahun ini? Tak ada diskusi. Aku memaknainya dengan cara yang sederhana saja, mencangkok pohon jambu air.
Kupikir, ilmu mencangkok sudah kuketahui sejak SD. Mestinya ilmu ini diamalkan. Apalagi setiap kali mencangkok biasanya berhasil dengan baik. Dan saya berharap tiga cangkokan jambu air saya tumbuh bagus.
Kalau sekarang di tanggal 17 Agustus 2008 saya mencangkok, insya Allah 3 bulan ke depan sudah dapat ditanam langsung. Berarti Nopember.
Saya punya imajinasi, jika Nopember kelak 3 cangkokan itu ditanam di halaman belakang rumahku, dan 3 tahun kemudian sudah berbuah, tentunya dapat dimakan oleh anak, istri, teman-teman, tentangga dan handai-taulan. Lalu dengan bangga saya akan katakan, "Inilah perjuangan saya. Saya mencangkok sendiri pada 17 Agustus. Dan 3 tahun sudah berbuah. Ini makna lain merayakan kemerdekaan."
Merdeka! Merdeka dari belenggu politik dan ekonomi, bahkan budaya. Saya merdeka di tanah sendiri. Buktinya bisa bercocok tanam.
Katanya, jika tanam tomat berbuat tomat. Jika bertanam jambu berbuah jambu. Saya dengan HUT ke-63 RI hendak bertanam kebaikan, semoga juga berbuah kebaikan.
Selain mencangkok jambu air, saya juga menanam satu bibit jambu bol tanpa biji. Bibit unggul itu saya deret di belakang rumah. Dan semoga tumbuh subur serta produktif.
Memaknai hari besar dengan menanam pohon sejurus waktu kemarin juga jadi trend. Terutama menjelang KTT Climate Change di Bali. Dan karena KTT sudah selesai, semoga trend itu tidak ikut surut pula.
Saya mengulum senyum setiap kali lewat di depan rumah di mana saya dan ayah membangun sebuah jalan kecil sehingga menjadi Gang H Saleh 1 (nama kakekku). Di sana ada pohon jarak pagar.
Jarak pagar itu sudah berbuah produktif walaupun tanpa perawatan intensif. Jarak ini ditanam 3 tahun yang lalu. Pada 20 Mei 2006, Hari Kebangkitan Nasional.
Kawan! Pertanian tak jarang menginspirasi sekali. Sayang kalau pertanian kita abaikan. Oleh karena itu mari bersahabat dengan lingkungan dengan cara merawat dan memanfaatkannya.
Senin, 18 Agustus 2008
Mengisi Kemerdekaan dari Hal-hal Kecil
Posted by Noeris at 03.10
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar