Kamis, 29 Mei 2008

Produk Expo Kalimantan Barat

Kegiatan Agro and Food Expo yang diikuti Pemprov Kalbar Cq Dinas Pertanian di Jakarta memberikan kabar menggembirakan di mana tiga produk hasil pertanian diminati hingga ke negeri Belanda. Tak hanya kagum dengan juice jeruk dalam kemasan botol, pupuk organik dalam bentuk pelet, tapi juga brown sugar (gula semut).

Brown sugar Kalbar memiliki aroma khas yang sangat berbeda dengan produksi gula di daerah lain, dan produk brown sugar dari Kalbar ini diundang untuk mengikuti pameran serupa di negeri Belanda.

Aloevera asal Kalbar juga menjadi incaran produk makanan, salah satunya Pimpinan PT Olaga Food yang akan memesan tepung Aloevera. Sementara untuk produk pupuk organik selain diminati oleh pengusaha perkebunan lokal, juga diminati oleh Australia, dan Canada.

Kita tentu senang mendengar kabar tersebut. Tetapi kita juga tak mau tertipu seperti janji parpol dalam kampanye pemilu. Rakyat selalu mengatakan, “Kami tak butuh janji, tapi kami perlu bukti.”

Soal jeruk, kita sudah jatuh bangun beberapa kali. Kenyataan sekarang di musim panen raya, jeruk yang menjadi primadona di Kabupaten Sambas juga anjlok. Dengan harga yang anjlok kita kuatir kemampuan petani merawat lahannya menjadi rendah serta tanaman mudah terserang hama penyakit.

Dengan tidak melemahkan semangat berpromosi, kita meminta kepada Dinas Pertanian untuk benar-benar membimbing dan menyalurkan produksi juice jeruk seperti dipajang di arena pameran. Demikian dikarenakan juice jeruk merupakan salah satu alternatif paling mudah dalam menampung dan mengolah buah jeruk yang panen berlebih-lebihan.
Keutamaan juice jeruk tentu saja sangat banyak. Salah satu di antaranya adalah kandungan vitamin C-nya yang tinggi.
Vitamin C amat berguna bagi kesehatan. Termasuk pembentukan kecerdasan bagi anak-anak balita.
Jika kita hendak memajukan jeruk Kalbar, mestinya secara lokal juga mendukung pemesanan produksi ini. Misalnya untuk para tamu di hotel, welcome drink di acara-acara pemerintahan, kado buat tamu yang akan pulang dari Kalbar, hingga gerakan minum huice jeruk di sekolah-sekolah.
Tepung Aloevera juga bukan kali ini kita dengar. Pujian mancanegara terasa seperti menggelitik kuping belaka. Sejauh ini tepung Alovera yang ada di Kota Pontianak belum pernah memasuki pasar internasional. Produksi yang ada baru pada tingkat riset. Lalu bagaimana jika pesanan itu datang dalam kapasitas besar? Di mana tepung lidah buaya itu bakal diproduksi?
Agaknya untuk urusan Aloevera itu butuh sikap yang superserius dari pemerintah, khususnya Pemkot di bawah koordinasi Pemprov Cq Dinas Pertanian.
Pupuk organik dalam bentuk pelet memang sedang optimal di Kota Singkawang. Trend pertanian organik membutuhkan produksi pupuk organik. Data yang ada sejauh ini produksi belum memenuhi kebutuhan konsumen.
Begitupula brown sugar. Gula semut yang kita kenal pula sebagai gula merah diproduksi di Kakap. Kemasan yang bagus dan rapi akan meningkatkan daya jualnya.
Kita mendukung semua yang terbaik dari promosi hasil-hasil pertanian. Karena sebagai negara agraris memang sudah selayaknya kita punya perhatian sangat serius kepada bidang yang paling banyak menyerap tenaga kerja ini.
Terkait dengan krisis energi dan pangan, lapangan pertanian menjadi jawaban tepat. Revitalisasi pertanian menemukan jiwa dan momentumnya pada saat ini. ■







0 comments: