Minggu, 23 Desember 2007

Oleh-oleh 4 Kartu As

Dua jurnalis yang berhasil mengembangkan kapasitas diri mereka sesuai dengan minat dan bakat masing-masing bertandang ke Borneo Tribune sepekan yang lalu.
Pertama, mantan Redaktur Media Indonesia yang kini menjadi Pemimpin Redaksi PIP (Pusat Informasi Perkoperasian), Irsyad Muchtar. Kedua, Direktur Image Communication, Aqua Dwipayana. Nama yang terakhir sempat mengabdi cukup lama di Jawa Pos Grup.
Keduanya bertandang ke Borneo Tribune hanya berselang satu hari. Irsyad Muchtar datang bersama 20-an peserta pelatihan jurnalistik perkoperasian se-Kalbar yang bekerjasama dengan Dekopinwil Kalbar. Ia datang melihat proses kerja Borneo Tribune, sejak perencanaan pemberitaan, editing, layouting, hingga printing.
Irsyad yang sudah kenyang makan asam garam jurnalistik di Indonesia menyuntikkan motivasi, bahwa segala sesuatu bisa diraih jika mau bekerja keras, mau meluangkan waktu, dan mau berusaha. “Kuncinya pada kemauan. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan,” ungkapnya.
Borneo Tribune yang baru berusia 6 bulan dengan tiras yang terus meningkat, serta volume iklan yang terus bertambah dijadikan bahan motivasi oleh Irsyad Muchtar di hadapan peserta diklatnya. “Borneo Tribune tak akan lahir jika tidak ada kerja keras, tidak mau meluangkan waktu, dan tak ada kemauan dari para pengelolanya,” ungkapnya.
Irsyad banyak menyandingkan model kerja Media Indonesia, PIP, dan berbagai media lain yang memenuhi cakrawalanya. Pertemuan di Borneo Tribune-pun tak kurang dari 1 jam lamanya.
Peserta antusias, sedangkan para crew di Borneo Tribune juga dapat memetik banyak pelajaran. Terjadi knowledge share dengan suasana akrab dan terbuka.
Hal serupa diperoleh dari Aqua Dwipayana. Dia mengajarkan peta jalan sukses sebagaimana dia telah merasakannya.
“Bekerja dengan 4 kartu As. Insya Allah sukses,” ungkapnya dengan kembang keringat di jidatnya yang bersih. Ia pun hadir dengan membawakan oleh-oleh yang renyah untuk dikunyah.
Kartu As yang pertama, menurut pria yang rajin beramal ini adalah kerja keras. “Tidak mungkin ada pekerjaan yang bisa dilakukan tanpa kerja keras. Kalau tidur saja, habislah,” ungkapnya.
Kartu As yang kedua adalah kerja cerdas. “Kerja keras saja tidak cukup jika kita tidak kerja cerdas,” ungkapnya. Dicontohkan dengan tukang batu. “Apa kurang keras kerjanya? Tapi pendapatannya jauh lebih rendah ketimbang jenis pekerjaan lain. Kenapa? Karena menggunakan otot bukan otak untuk berpikir,” ujarnya seraya menyebut sejumlah tokoh sukses yang bisa mengembangkan kapasitas dirinya dari mulai gembel menjadi bos, atau milioner lantaran peras otot dan otak.
As yang ketiga adalah ikhlas. “Kerja keras dan kerja cerdas saja tidak cukup untuk menjadi orang atau lembaga yang sukses. Karena sesungguhnya hidup sukses itu bersarang pada hati. Kalau hati ikhlas, hidup akan bahagia,” ungkapnya.
“Apalah arti kita punya banyak uang dan reputasi, tapi kalau banyak musuh? Hati yang tidak ikhlas akan menyebabkan hidup kita sempit,” timpalnya.
As yang keempat adalah tuntas. “Ketiga hal di atas masih belum sempurna tanpa kerja tuntas, tas, taaas,” imbuhnya bercanda.
Aqua menyuntikkan banyak sekali motivasi sehingga 1 jam lebih dia berada di dapur redaksi Borneo Tribune.
Aqua melihat satu persatu crew Borneo Tribune. Dia berkeyakinan Borneo Tribune akan sukses dengan rumus 4 as yang disampaikannya.
4 kartu As yang diajarkan Aqua, maupun cakrawala yang disajikan Irsyad Muchtar kami genggam erat-erat. Untuk itu, pada bulan ketujuh kami membentuk biro kedelapan. Ini perkembangan baru di Kabupaten Sambas. Budi Rahman dapat kepercayaan untuk bertugas di sana.
Manajemen Borneo Tribune juga mengirim Kepala Biro Singkawang, Mujidi ke Jakarta untuk meningkatkan kapasitas dirinya dalam pemberitaan. Dia mengikuti Kursus Narasi di Yayasan Pantau dengan pengampu guru besar narasi, Prof Janet Steel dan Andreas Harsono.
Tak hanya membentuk biro dan mengirim crew untuk pelatihan. Borneo Tribune mendidik siswa-siswi SMA Ignasius di Singkawang untuk belajar jurnalistik. AA Mering tampil ke Singkawang bersama Andry. “Kalau kita menanam tomat akan berbuah tomat. Kalau kita menabur kebaikan, akan berbuah kebaikan,” ungkap dua motivator yang bertandang ke Borneo Tribune, Irsyad Muchtar dan Aqua Dwipayana.
Borneo Tribune sepakat untuk itu. Borneo Tribune juga sudah membuktikan kebenaran hukum alam tersebut. Untuk itulah mari kita eratkan kebersamaan dengan menaburkan lebih banyak bibit-bibit kebaikan. Kelak di kemudian hari kita bersama pula akan panen kebaikan-kebaikan hingga bilangan tak berbilang. Salam ■


0 comments: