Salut, dan acungan jempol buat entitas keamanan, politisi, tokoh masyarakat dan seluruh rakyat di Kota Singkawang. Pelantikan Walikota Hasan Karman (HK) berlangsung aman, sukses dan lancar, Senin (17/12) kemarin.
Pujian dan sanjungan datang dari berbagai pihak. Mereka, seperti Ketua MABM Kalbar, H Abang Imien Taha mengatakan, proses demokrasi ini adalah pilihan rakyat. Terasa rakyat dan aparat saling bahu-membahu untuk mewujudkan keamanan yang kondusif. Pada gilirannya semua pihak dapat menghirup udara segar dan roda pembangunan tanpa jeda. Terus berputar.
HK dan pasangannya Edy R Yacoub (ERY) segera dapat memanfaatkan suasana yang kondusif dengan langkah-langkah praktis dan strartegis. Langkah-langkah awal yang diambilnya akan mendapat sorotan banyak pihak.
Jika betul langkah HK-ERY, maka keduanya akan mendulang sukses jauh lebih banyak dan lebih cepat lagi. Baik internal maupun eksternal.
Usulan untuk langkah-langkah strategis itu sudah berdatangan dari banyak pihak. HK-ERY perlu merenungkannya, dan mengambil keputusan tepat.
Usulan utama adalah sesegera mungkin HK-ERY melakukan rapat internal. Keduanya perlu menyesuaikan data dan fakta dalam visi-misinya dengan realitas lapangan yang di depannya.
Program hanya bisa berjalan jika “sepaham”. Oleh karena itu cucuk-cabut “kabinet” tentu tak akan dapat dihindari. Parameternya jelas. Bagi yang sudah bekerja bagus-prestisius akan dipertahankan. Sebaliknya yang negatif, pasif, hanya menunggu bola, menunggu petunjuk atasan, harus didorong untuk maju lebih aktif sampai batasan waktu tertentu. Kejar target.
Jika target tidak tercapai mau tidak mau harus dimutasi ke tempat yang pas. Ini resiko.
Pendekatan persuasif dalam hubungan internal ini sangat menentukan keberhasilan HK-ERY. Untuk itu HK-ERY harus terbuka, sedia membuka diri, dan open management. Dengan demikian tingkat kepercayaan pada pasangan ini akan dapat dipertahankan. Di mana nilai open tersebut tak lain adalah upaya menjalankan pemerintahan yang baik (good government) dengan azas transparansi (keterbukaan), akuntabel (dapat dipercaya).
Dalam rangka meeting internal, HK-ERY juga patut “sowan” kepada tokoh-tokoh masyarakat, sehingga “restu” para tokoh makin menguatkan posisi keduanya. Pada sisi lain adat ketimuran dapat dipertahankan dengan nilai-nilai positif di dalamnya.
Lintas generasi, antara senior, yang sedang berkuasa dan generasi muda menjadi teladan yang baik untuk politik. Estafeta pembangunan Singkawang akan bergerak efektif dengan dukungan semua pihak serta menjadi cahaya gemilang buat teladan kepada daerah-daerah lainnya di Kalbar.
Jika HK-ERY juga memprioritaskan mengunjungi bakal arena MTQ Provinsi di mana Singkawang sebagai tuan rumahnya di tahun 2008 dan atau rehabilitasi Masjid Agung, akan mengangkat citranya di komunitas muslim-melayu yang notabene cenderung memilih pasangan Awang-Raymundus. Hal ini akan memetakan HK terutama sebagai tokoh yang cair, polar dan sublim.
Juga menarik usulan kepada HK-ERY untuk menjadikan Awang Ishak dan Raymundus Sailan sebagai unsur penasehat pembangunan di Kota Singkawang. Demikian karena tidak sedikit hal-hal positif hasil dari pembangunan yang telah dilakukan keduanya seperti infrastruktur dan suprastrukturnya.
Jika hal itu dilakukan, tidak terjadi pendapat umum: ganti pejabat, ganti kebijakan.
Pelantikan HK-ERY di Pemkot Singkawang ada nilai-nilai baru yang patut diperhatikan. Untuk Pemkot Singkawang, baru kali ini dipimpin oleh Walikota yang beretnis Tionghoa. Tetapi hal ini bukanlah baru bagi Kalbar, karena Bupati Sanggau sudah mendahuluinya, Drs Yansen Akun Effendi, M.Si, MH.
Pertimbangan etnisitas sesungguhnya tidak terlalu penting karena setiap manusia adalah sama. Tetapi langkah-langkah utama yang dilakukan menentukan penilaian bahwa seseorang itu adil atau tidak.
Keberhasilan dalam langkah internal akan berimbas pada langkah eksternal seperti mengundang investor dan hubungan ke provinsi atau pusat-Jakarta. Pembagian tugas secara manajemen pemerintahan harus tampak harmoni di pandangan masyarakat.
Tak jarang sebulan dua bulan pasangan pemimpin serasi dan sejoli, tapi dalam perjalanannya merenggang dan disharmoni. Untuk ini HK-ERY perlu langkah antisipasi.
Harmonisasi keduanya, akan menentukan efektivitas dan efisiensi gerak internal dan eksternal. Di mana kedua-duanya harus ibarat dua tangan dalam menggerakkan roda pemerintahan di Kota Singkawang.
Keberhasilan awal dalam pelantikan HK-ERY juga jadi spektrum bagi Provinsi Kalbar. Menurut rencana pada 14 Januari akan dilantik Gubernur Drs Cornelis, MH dan Wagub Christiandy Sanjaya, SE, MM.
Kalau di Singkawang aman, di Kota Pontianak sebagai Ibukota Provinsi Kalbar kelak juga akan aman. Kita yakin untuk itu. ■
Minggu, 23 Desember 2007
Kondusifitas Pelantikan Hasan Karman
Posted by Noeris at 11.02
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar