Sabtu, 29 Desember 2007

Evaluasi Akhir Tahun

Kalender menunjukkan angka 29 di Bulan Desember. Tahun 2007 dalam hitungan hari sudah berganti. Kita semua bertambah umur.
Untuk ukuran hidup, pertambahan umur mesti diikuti dengan pertambahan pengetahuan serta pemahaman sehingga bisa menjadi tuntunan dalam menapaki hari-hari selanjutnya. Langkah yang lucky, yang lebih baik dari hari-hari sebelumnya, ini kelompok yang beruntung.
Kita semua berharap berada di kelompok yang satu ini. Kita tentu tak ingin capaian hari-hari kita hari ini sama saja dengan hari kemarin. Apalagi hari esok juga dicapai sama saja dengan hari ini. Kelompok yang satu ini tentu jalan di tempat. Tidak ada kemajuan. Umur bertambah, tapi tak menambah.
Kita tentu juga tak mau masuk dalam kategori kelompok paling naif. Yakni capaian hari ini lebih buruk dari hari kemarin, serta hari esok lebih jelek daripada hari ini. Capaian hasil yang buruk sekali.
Agar lucky dalam mengarungi waktu, kami di jajaran manajemen Borneo Tribune, Sabtu pagi kemarin mengadakan rapat evaluasi akhir tahun. Rapat dipimpin Direktur Utama, W Suwito serta dihadiri seluruh bagian. Mulai dari redaksi, percetakan, marketing, IT, administrasi hingga keuangan.
Satu persatu bagian menunjukkan kinerjanya. Terhitung sejak terbit perdana 19 Mei 2007 hingga 28 Desember 2007.
Lika-liku perjalanan waktu sepanjang tujuh bulan penuh romantika. Ibarat bayi baru lahir Borneo Tribune sudah dihadapkan pada peristiwa-peristiwa besar, sejak dari kegiatan formal pemerintahan, niaga, hingga politik dan sosial kemasyarakatan.
Semua lika-liku perjalanan waktu itu berhasil dilalui Borneo Tribune dengan baik dan selamat. Di berbagai hiruk-pikuk 2007 manajemen berhasil menyikapinya dengan baik. Suatu langkah maju. Langkah going concern yang menunjukkan pertumbuhan dari segala devisi.
Di jejaring informasi dan marketing, jangkauan Borneo Tribune sudah se-Kalbar. Biro-bironya terbentang sejak Kabupaten Pontianak, Singkawang, Sambas, Ketapang, Landak, Sanggau, Sintang, dan Kapuas Hulu.
Kinerja biro-biro juga sangat mendukung program di kantor pusat sehingga volume tiras dan pariwara meningkat. Ibarat benih yang ditaburkan, dalam usia tujuh bulan sudah berkecambah, sudah tumbuh akar, batang dan cabang-cabang. Dalam masa pertumbuhannya ini sudah pula benih yang ditanam dengan keringat dan kerja keras itu berbuah.
Buahnya kami petik dan rasakan sejak bulan keempat. Bulan kelima dan seterusnya pendapatan terus berlipat.
Volume pendapatan terus dipupuk dan dipelihara untuk mengembangkan Borneo Tribune menjadi lebih berkualitas, lebih dekat dengan masyarakat, serta lebih meningkat pertumbuhannya.
Program kerja 2008 pun disusun dan ditata sedemikian rupa. Pembagian tugas dilakukan dengan lebih rapi dan sistematis.
Soliditas kerja tim menjadi bagian yang tak bisa ditawar-tawar. Inilah visi yang sejak semula sudah ditanamkan dalam-dalam, yakni visi kebersamaan. Idealisme, keberagaman dan kebersamaan.
Kenikmatan tumbuh dari bawah begitu terasa ketika mengetahui berapa capaian hasil di tahun 2007 secara simultan. Suatu angka realistis dan fantastis. “Kita tak mengira ternyata dalam perjalanan koran kita, bisa juga kita mencapai hasil seperti ini,” seorang peserta rapat evaluasi akhir tahun berkomentar. “Kita terus kembangkan usaha-usaha kita,” ungkap W Suwito dengan suaranya yang gegap gempita di ruang redaksi Borneo Tribune yang tampak terus bersolek.
Dengan evaluasi akhir tahun dan program 2008 yang reliable dan rasionable, kami berharap esok lebih baik dari hari ini, sehingga Borneo Tribune termasuk koran yang lucky.
Dengan posisi yang lucky, kami juga akan bisa menggenggam tugas media sebagai kontrol sosial dengan lebih baik. Lucky Borneo Tribune, lucky pula West Borneo. Happy new year. Selamat tahun baru. □



0 comments: