Sabtu, 24 November 2007

Borneo Tribune, Pilkada dan Peace Journalism

Pekan lalu kami menginformasikan bahwa Borneo Tribune “sukses” mengawal Pilkada. Ini tentu persepsi dan ukuran yang dilakukan Borneo Tribune dengan coverage se-Kalbar. Meliputi segala aspek yang menjadi tahapan kerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Kalbar. Sejak dari masa pendaftaran, verifikasi, pengumuman pasangan calon, pengumuman harta kekayaan yang diperiksa KPK, kampanye hingga pencoblosan serta perhitungan suara.
Di tengah hiruk-pikuk kampaye Borneo Tribune tampil menggalang diskusi “Mengawal Pilkada Damai”, dan ini bagian penting dari Borneo Tribune yang mengusung visi: idealisme, keberagaman dan kebersamaan.
Borneo Tribune adalah cuplikan kecil dari masyarakat Kalimantan Barat. Di dalam Borneo Tribune terdiri dari beragam etnis dan agama. Kami selalu rukun, kompak dan bersatu.
Pilkada damai diwujudkan Borneo Tribune dengan menyerap aspirasi masyarakat. Pada hakikatnya masyarakat memang menginginkan, menghendaki dan maunya Pilkada damai. Pilkada yang tidak diprovokasi dengan aksi-aksi massa, apalagi sampai merusak atau anarkis.
Jangan sampai Pilkada berdarah-darah. Sudah cukuplah darah yang tumpah di Kalbar akibat konflik dan kebodohan selama ini. Capek. Kontraproduktif, di mana bangsa-bangsa maju sudah terus mengembangkan teknologi dan pembangunan ekonomi seperti Malaysia, Singapura, India, China, apalagi Eropa dan Amerika. Sementara kita masih jalan bagaikan siput. Kalau kita tidak berkonsentrasi tinggi memenage potensi konflik Pilkada menjadi Pilkada damai chaos dapat menyebabkan Kalbar set back sama sekali.
Masyarakat sesungguhnya sudah membuktikan bisa damai. Mereka berpartisipasi aktif di hampir segala hal. Hatta sampai menyiapkan tenda-tenda Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Mereka tertib, rukun dan damai. Padahal mereka multi etnis dan menganut agama yang beragam. Apakah Islam. Katolik, Protestan, Hindu, Budha bahkan Konghucu.
Masyarakat membuktikan bahwa tak ada konflik anarkis di sepanjang alur pesta demokrasi Pilkada ini. Harapannya tentulah sampai dilantiknya gubernur terpilih. Tinggal masyarakat mengawal janji-janji yang telah dilontarkan oleh gubernur terpilih sebagaimana dalam gembar-gembor kampanyenya.
Media massa, media cetak, Borneo Tribune di dalamnya menyerap dan menyalurkan aspirasi masyarakat tersebut. Borneo Tribune dengan lambang cinta kasih di dadanya mengemban visi jurnalisme damai. Peace journalism.
Di dalam peace journalism orientasi utamanya adalah penyajian informasi yang edukatif sekaligus menghibur. Pertimbangan etika jurnalisme menjadi pijakan utama ditambah nilai hati nurani.
Kami Borneo Tribune tidak semata-mata mengejar keuntungan bisnis dengan mengekspose potensi-potensi konflik, tapi kami sentuh dengan peace journalism. Kami pisahkan mana data dan fakta. Mana cerita dan mana yang berita.
Kami juga memverifikasi SMS-SMS horor yang tak dapat dipertanggungjawabkan. Kami juga ekstra hati-hati pada kerawanan-kerawanan bertendensi etnis dan agama.
Dalam mengawal Pilkada damai, Borneo Tribune tidak sendiri. Selain masyarakat yang vox populi vox dei (suara rakyat adalah suara tuhan), juga ada aparat penegak hukum. Kapolda Brigjen Pol Drs Zainal Abidin Ishak misalnya, tak urung bertandang ke Borneo Tribune untuk bercerita, berdiskusi dan berdialog secara langsung bersama insan-insan pers. Beliau mengatakan selama ini tampilan pemberitaan Borneo Tribune sudah bagus dengan menekankan unsur pendidikan.
“Menurut saya dari fungsi-fungsi pers seperti to inform, to educate dan to enterteint, sisi pendidikannya yang harus menonjol. Terlebih dalam suasana Kalbar sekarang ini,” ungkapnya.
Kami menyadari hal tersebut. Kami juga menginginkan Pilkada Kalbar ini damai. Karena dalam kedamaian karya-karya kita semua sebagai anak bangsa bisa lahir dengan baik, bahkan jauh lebih sempurna. Terlebih dengan kebersamaan yang telah dirajut selama ini, di mana kita harmonis dalam etnis dan harmoni dalam kehidupan.
Sebagai bagian dari syukuran atas Pilkada damai yang telah tercapai selama ini, kami manfaatkan pula untuk merekatkan kebersamaan dengan “lunch together” bersama lebih kurang 60-an karyawan-karyawati plus mahasiswa-mahasiswi Tribune Institute maupun sales iklan maupun promosi. Kami turut mendoakan Pilkada damai terus damai hingga pemimpin-pemimpin Kalbar kelak punya konsentrasi dalam membangun daerah yang kita cintai ini. Amiin. 



0 comments: