Senin, 17 September 2007

Mujahidin Maju Selangkah Lagi dengan Multi Media

Tak salah Masjid Raya Mujahidin menjadi Islamic Center utama di Kalbar karena inovasinya tiada henti. Setelah maju selangkah dengan pendirian Mujahidin FM, Balai Saji dan rehabilitasi masjid yang megah dan modern, juga pelayanan ibadah dengan sajian multi media.
Penerapan layar putih seukuran 4x4 meter dengan menggunakan monitor infocus menjadi sumber perhatian utama jamaah akhir pekan kemarin. “Ini penerapan yang perdana untuk salat Jumat,” ungkap Dr Wasi’an, Bagian Peribadatan dan Kemasjidan Masjid Raya Mujahidin.
Pengalaman pertama itu dirasakan jamaah pada (14/9). Layar itu terpampang lebar di sisi kanan mimbar khatib. Di layar itu muncul wajah ulama muda yang ketika itu sedang naik mimbar Ustadz Drs H Abdul Azis Ambo Lepo.
“Dengan semakin ramainya jamaah masjid—apalagi bulan suci Ramadan—kita ingin melayani mereka—dengan setiap pasang mata bisa melihat siapa khatib yang sedang naik mimbar,” ujar Wasi’an yang juga staf pengajar di Fakultas Pertanian, Untan.
Jamaah pun merasa terpuaskan. “Ini baru masjid yang inovatif,” ungkap Haji Abdul Hadi. “Selaku jamaah saya merespon positif. Saya jadi tidak mengantuk,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Bambang. Kata dia, ia kebetulan lewat di kawasan Jalan Ahmad Yani namun terdengar azan yang merdu dari menara Mujahidin. “Saya mampir dan berada di serambi masjid. Saya masih bisa melihat dari layar besar siapa yang sedang menjadi khatib,” tutur pegawai pertanian dari Sintang itu memuji inovasi pengurus masjid.
Diakui Bambang inovasi ini patut ditiru oleh masjid-masjid lainnya di Kalbar. Terlebih pada saat jamaah sedang padat. Apalagi menurutnya penerapan multi media itu tidak mahal dan rumit. Cukup menggunakan sebuah laptop dan infocus dengan layar lebar. “Semakin baik jika diterapkan pula pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha,” usulnya.
Pada saat Mujahidin menerapkan multimedia, yang bertugas mengatur laptop dan infocus adalah H Muhammad Nur Hasan, SE. “Ini kita lakukan pertama kali. Usulnya dari Muis salah satu pegawai masjid,” ungkapnya.
Menurut Nur Hasan, ide Muis itu disalurkan dan mendapat respon positif dari jamaah. “Insya Allah akan kita teruskan pada Jumat-Jumat mendatang,” ungkapnya.
Kata Nur Hasan, penerapan multi media sesungguhnya bukan hal perdana di dalam masjid Mujahidin. Pada hari-hari besar dan penceramah-penceramah nasional datang sudah diterapkan. Tapi untuk Jumatan di bulan Ramadan memang baru pertama kalinya.
Nur Hasan mengaku gembira bisa melakukan pelayanan yang baik terhadap jamaah. “Kami memang ingin sekali Mujahidin ini menjadi Islamic Center yang inovatif,” tuturnya. □




0 comments: