Rabu, 29 Agustus 2007

Menuju KB1 dari Kubu OSO--Bag 1

Ketulusan Seorang Tokoh Nasional
Nur Iskandar dan Hairul Mikrad
Borneo Tribune, Pontianak

Oesman Sapta adalah aset Kalbar yang sudah menjadi tokoh nasional. Tak kepalang tanggung karir yang sudah dicapainya: Wakil Ketua MPR RI.
Banyak pihak yang meragukan, apakah Oesman Sapta Odang yang kerap disapa OSO masih tergiur untuk menjadi Gubernur Kalbar (KB1) sementara karirnya sudah berada di level menteri kabinet Republik Indonesia?

“Justru itu yang saya kagum,” ungkap para tokoh yang bergabung di Koalisi MAS (Maju Adil Sejahtera) saat saya temui di sekretariat lantai tiga Grand Mahkota Hotel, Senin (28/8) kemarin sore. Mereka antara lain Ratna EL Tobing, SE, MM dari Partai Persatuan Daerah (PPD) Pusat, Firdaus Siregar, SH dari Partai Patriot maupun Suade Yeptian, SH dari Partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD).
“Saya juga berkomentar seperti itu. Bapak sudah levelnya menteri buat apa menjadi gubernur,” kata Ratna yang kini menjabat sebagai Sekretaris Koalisi MAS mendampingi Ketua Mayjen TNI Purn Yahya Sacawiriya dari DPP Partai Demokrat yang turut bergabung dalam Koalisi MAS.
“Oh kamu salah Rat,” kata OSO.
“Saya serius maju menjadi calon Gubernur Kalbar karena panggilan batin demi pengabdian kepada daerah kelahiran saya. Saya tak perlu mengejar apa-apa lagi kecuali daerah saya maju, adil dan sejahtera,” jawab OSO kepada Ratna yang tak lain adalah stafnya di DPP PPD, Jakarta. OSO adalah Ketua Umum PPD.
Ratna yang punya kemampuan retorika sangat baik ini menyimpulkan bahwa OSO tak sekedar serius untuk menjadi Gubernur Kalbar, tapi juga tulus. “OSO sudah tak mengejar duit untuk menjadi gubernur. Dia ingin pembangunan di daerahnya bersih dari korupsi,” ungkapnya. Semangat memerangi korupsi adalah esensi dari reformasi dan salah satu fokus utama Presiden RI, SBY.
Kata Ratna, OSO hendak membangun suasana demokrasi di Kalbar menjadi lebih baik. Lebih maju dan berkembang. “Soal terpilih atau tidak, itu tergantung suratan takdir.” Telunjuk ratna menunjuk ke atas.
“Kami fokus melakukan kerja keras untuk pemenangan sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang logis,” ungkapnya.
Soal figur OSO, kata Ratna sudah tidak diragukan dikenal oleh rakyat Kalbar. “Koalisi MAS terus melakukan sosialisasi,” imbuhnya.
Soal keseriusan dan ketulusan OSO untuk menjadi Gubernur Kalbar, Ratna menunjuk koalisi yang dibangun adalah serius, pendaftaran di KPU juga serius. Ratna memujinya. “Kalau Prof Dr Ryaas Rasyid adalah konseptor otonomi daerah, maka OSO adalah pelaksana teknisnya di lapangan,” ungkapnya mengingatkan OSO tampil sebagai Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Utusan Daerah. Ketika itu OSO yang getol memperjuangkan aplikasi dari pelaksanaan otonomi daerah dan kini sedia menjadi kepala daerah.
Di mata Firdaus Siregar lain lagi. Kata sosok pemuda bertubuh besar tinggi ini OSO adalah calon gubernur yang terbaik dari para calon yang lain yang semuanya baik. “Kalbar sudah pernah dipimpin TNI, birokrat dan profesional. Kini saatnya KB1 dipimpin enterpreneur atau wiraswastawan,” ungkapnya.
OSO, nilai Firdaus tumbuh dari bawah. Ia tidak hanya berhasil membangun bisnis dari kecil hingga nasional, tapi juga internasional. “Maka duitnya banyak. Beliau bahkan menggelar jalan sehat dengan hadiah-hadiah besar dari keringatnya sendiri. Bukan dari anggaran pemerintah,” pujinya. Bisnis OSO yang tampak di depan mata adalah jaringan perhotelan dan minyak.
Menurut Firdaus perubahan di Kalbar hanya bisa dilakukan oleh OSO. “Memang semua kandidat membawa isu perubahan, tapi siapa yang paling bisa melakukannya dengan peluang kecil melakukan korupsi? Modal sendiri?” timpalnya. “Semua ada pada figur OSO,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Suade Yeptian yang juga Wakil Ketua Koalisi MAS menimpali bahwa OSO sudah jelas membela kepentingan Kalbar sejak kecil. “Coba lihat aktivitas mahasiswa tak ada yang tak dibantunya. Itu yang namanya KPMKB sudah sejak lama dibantu,” ungkapnya.
Suade menyenangi figur OSO karena praktisi yang satu ini tahu betul kondisi riil masyarakat Kalbar. “Beliau tahu betul teknis. Kepada Beliau harapan perubahan itu disematkan,” ungkapnya.
Satu lagi tambah Suade, bahwa OSO mempunyai daya lobi luar biasa. “Untuk membangun Kalbar sosok gubernur harus bisa melobi pengambil keputusan secara nasional maupun internasional. Untuk itu OSO orangnya. Beliau gampang saja telepon menteri ini dan itu,” ungkapnya seraya senyum. Katanya, untuk membangun Kalbar dibutuhkan kemampuan seperti OSO. Lain tidak. “Mencapai hasil seperti OSO tidak semua orang bisa,” ujarnya. □

0 comments: