Selasa, 22 September 2009

Gang 17 Jilid II Terjadi di Tanjung Raya

Sikap tanggap aparat Polri patut diacungi jempol karena kembali berhasil menangani kasus kriminalitas murni yang melibatkan massa, Kamis (3/9) malam. Kasus Gang 17 yang terjadi November 2007 lalu kembali terulang di Tanjungraya dengan skala yang nyaris sama, hanya saja tingkat kerusakan ruko relatif sangat kecil.
Ruko yang dirusak massa bernama PD Cinta Damai. Toko ini semula berjualan fashion, namun berubah menjadi jualan air kelapa muda. Di ruko ini dahulu menetap Ibu Rita, tetapi Ibu Rita sudah berpindah ke Gang Peniti sejak tiga tahun yang lalu. Sebaliknya yang menjaga ruko adalah Bie Wong alias Apeng (26) beserta istri dan dua anaknya.
Entah mengapa di malam hari itu Apeng naik pitam. Ia meninju Tri Andika (17) yang dinilainya parkir sembarangan di depan ruko miliknya. “Kalau mau parkir parkir yang rapi jangan parkir seperti di rumah kamu dan saya lalu memindahkan motor dan di saat memindahkan motor saya langsung ditinju, saya sempat menangkis tinjunya pelaku,” jelas Andi di pemeriksaan kepolisian.
Dikatakan olehnya, walau sempat menangkis pukulan pelaku, namun sempat terkena imbas di pipi bagian rahang kiri. Atas kasusnya ini, Andi langsung membuat laporan di Polsekta Pontianak Timur dan saat itu juga korban langsung dibawa ke RS. Yarsi untuk mendapatkan visum. Kebetulan jarak tempat kejadian perkara hanya sekitar 100 meter dari Yarsi.
Perkara yang sebenarnya sepele ini segera menyebar dari mulut ke mulut. Tak pelak lagi massa yang berkumpul menjadi anarkis karena pintu ruko diketuk untuk perwakilan massa menjumpai Apeng tak kunjung dibukakan. Tak ayal, folding gate dirusak massa. Dampaknya polisi segera turun tangan dan sempat melepaskan tembakan hampa ke udara sebagai peringatan.
Seperti yang dilakukan polisi di Gang 17 di mana penghuni rumah dievakuasi, hal ini pula yang terjadi atas diri Apeng, istri dan anak-anaknya. Dan proses evakuasi ini tidak mudah di tengah kerumunan massa sekitar seribuan orang. Terlebih beredar pula isu-isu yang tidak sedap sehingga perlu dijelaskan duduk perkara yang sebenarnya.
Untuk mengamankan situasi, Kapoltabes Pontianak, Kombes Pol Moch. Asep Syahrudin bersama Kasat Operasi dan Kasat Reskrim serta ratusan anggota dikerahkan untuk mengamankan situasi. Mereka berjaga di TKP hingga larut malam. “Belum ada perintah penarikan, kami masih ronda di sini,” kata anggota bersenjata lengkap.
Sementara itu ibu kandung Apeng, Rita menelepon pekerjanya, Ana untuk mengisi kekosongan warung karena Apeng sekeluarga dievakuasi ke Mapoltabes. Ana yang aksen Melayunya amat sangat kental mengakui bahwa Rita adalah majikannya yang sangat baik. Bertahun-tahun menetap di Tanjungraya tak pernah ada masalah. “Saya juga dulu kerja di ruko ini, tapi sekarang ikut Bu Rita di Gang Peniti untuk bisnis rumah kost,” kata Ana ditemui lewat tengah malam kemarin.
Ana yakin kasus ini akan selesai dengan baik karena masing-masing pihak ingin hidup berdampingan secara damai. Terlebih nama toko yang digunakan Apeng pun PD Cinta Damai. Berdamailah karena damai itu indah.





0 comments: