Rabu, 14 Januari 2009

Selamat Datang Tradisi Baru


Usai acara Borneo Tribune Award berupa “Man of The Year 2008” di Hotel Gadjahmada, 30Desember tengah malam, di jajaran kru redaksi susul menyusul masuk pesan ucapan selamat via telepon genggam masing-masing. Dan salah satu pesan yang berkesan itu adalah, “Selamat Datang Tradisi Baru.”
Tradisi baru yang dimaksud si pengirim SMS mengenai upaya memberikan penghargaan atas prestasi yang telah diraih putra-putri Kalbar di bidangnya masing-masing. Terlebih selama ini belum ada media yang berinisiatif memberikan penghargaan (award) kepada para koleganya kecuali mengkritiknya habis-habisan. Kritik diperlukan sebagai kontrol sosial, tapi pujian juga manusiawi untuk entertein. Sebaiknya memang berimbang.
Borneo Tribune sebagai media yang dilahirkan dengan titik tekan pendidikan sudah lama mengincar waktu yang tepat untuk melaksanakan Man of The Year tersebut. Pada tahun 2007 hal tersebut belum bisa dilaksanakan karena umur Borneo Tribune belum genap satu tahun. Borneo Tribune dilaunching/diluncurkan pada 19 Mei 2007.
Man of The Year yang dilaksanakan Borneo Tribune pada akhir tahun 2008 mencontoh pola penyelenggaraan Majalah Times, dan Times sudah menggelarnya sejak 1926. Kita sesungguhnya sudah sangat terlambat. Tapi better late than never.
Melihat pola pelaksanaan dengan mengikuti parameter liputan media, maka Borneo Tribune dengan segala daya dan upaya melakukan riset terhadap tiga bidang utama. Pertama, pendidikan; Kedua, pemerintahan; Ketiga, ekonomi dan bisnis.
Banyak tokoh yang di-list pada tiga bidang tersebut. Mereka adalah orang-orang yang sudah memberikan sumbangsih tanpa kenal lelah di bidangnya. Namun, pemenang tetaplah satu di tiga katagori tersebut.
Man of The Year bidang pendidikan jatuh kepada Ir HM Fanshurullah Asa, MT. Dia terpilih dengan nilai tertinggi karena inisiatif orisinilnya memotong gaji anggota DPR RI Dapil Kalbar (PAN) sebesar 50%. Ide ini belum pernah terjadi di Senayan. Gaji itu dia persembahkan dalam bentuk beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa yang berprestasi serta kurang mampu.
Sejak Ifan—sapaannya—menggantikan H Ishak Saleh dalam Pergantian Antar Waktu (PAW) jumlah mereka yang diberikan beasiswa telah mencapai 1000 orang lebih. Lebih hebat lagi Ifan tidak pandang bulu bagi penerima beasiswa itu. Mereka dari kalangan multietnis, multiagama.
Di bidang pemerintahan terdiri dari kategori eksekutif dan legislatif. Kata pemerintahan secara hukum memang terdiri dari dua lembaga tersebut.
Man of The Year di kalangan eksekutif dimenangkan Drs Cornelis, MH. Apa nilai tertingginya? Jawabnya, Kalbar aman di tengah potensi konflik yang besar pasca Pilgub. Terutama dengan terpilihnya Cornelis-Christiandy (pasangan Kristen) di mana menurut UNDP, hal ini amat sangat riskan bagi politik plural di Indonesia.
Cornelis sejak terpilih berhasil memberikan ketenangan kepada para kepala dinas untuk bekerja dengan profesional. Dia terus menekankan, memilih “kabinet” dengan azas profesional, bukan like and dislike.
Mantan Bupati Landak yang diimage-kan dengan “aktivasi etnik—bersatu kita menang” juga membuka Rumah Dinas Gubernur menjadi “Rumah Rakyat”. Rumah negara itu pun kini tidak hanya dimasuki kalangan elit ekonomi dan politik, tetapi warga kampung paling udik sekalipun bisa menikmatinya. Sebuah terobosan besar nan berani.
Ir H Zulfadhli terpilih sebagai Man of The Year 2008 sebagai legislator ulung. Lebih-lebih Zulfadhli berusia muda. Dia adalah Ketua Dewan Provinsi termuda seluruh Indonesia dan bisa memimpin dalam suka maupun dukanya. Lihatlah tidak ada masalah pemerintahan yang tak dapat diperankan Zulfadhli. Bahkan Perda Inisiatif sangat subur di lembaganya. Anggaran Pendidikan meningkat tajam melebihi 100 persen, mengingat anggaran sebelumnya 6% menjadi 13%.
Di bidang ekonomi dan bisnis, eksistensi kepemimpinan H Djamaluddin Malik, SE, MM sangat besar. Dia berhasil membawa Bank Kalbar melebihi likiuiditas, sangat efisien, dan meraih sejumlah award di tingkat nasional. Jaringan Bank Kalbar melesat jauh serta berhasil menggarap ATM dengan on-line. Image yang berat untuk dilakukan Bank Pembangunan Daerah.
“Selamat Datang Tradisi Baru”. Tradisi ini tahun 2009 akan dilaksanakan dengan jauh lebih sempurna. Lebih hidup, lebih bergairah. Lebih nyeni. Lebih banyak bidang teladannya. Sampai jumpa di Borneo Tribune Award 2009.






0 comments: