Sabtu, 09 Agustus 2008

Tetap Ada Peluang Emas

Kesuksesan, apapun bentuknya, dicapai setiap orang dengan melalui sebuah proses. Ketika proses itu sedang berlangsung, praktis melibatkan energi, waktu, dan biaya.
Kesuksesan tidak take for granted. Ia tidak hadir seperti durian runtuh, tetapi melalui tahap demi tahap seperti maniki anak tangga.
Tentu dalam menapaki tangga demi tangga itu tujuannya harus jelas. Terlebih posisi yang hendak dicapai masih jauh.
Tujuan yang jelas tersebut harus dapat terbayang di depan mata seperti lukisan sehingga bisa diuraikan secara detil objeknya, warna-warnanya, sehingga jarak yang jauh pun terasa dekat oleh karena dampak apresiatifnya.
Seorang peraih nobel mengatakan daya apresiasi itu laksana mimpi, “Semakin jelas mimpi-mimpi itu, semakin dapat dia digambarkan, maka semakin jelas langkah-langkah untuk ditempuh sehingga mimpi bisa menjadi kenyataan.”
Persoalan mencapai sukses perlu peras keringat, banting tulang dan tak pernah berhenti untuk berpikir kritis adalah sebuah fakta tak terbantahkan. Setiap peluang harus dimanfaatkan secara maksimal.
Dalam situasi dan kondisi di mana daya survival diuji, ide dan kreativitas semakin tergali lebih dalam lagi. Dan yang diuntungkan adalah masyarakat luas.
Ide dan kreativitas adalah sesuatu yang dibutuhkan masyarakat kita sekarang. Terlebih tekanan hidup semakin kuat sedangkan sumber-sumber energi serba terbatas.
Uniknya, ide dan kreativitas itu akan semakin kaya jika ada tantangan-tantangan keras. Untuk itu tantangan-tantangan keras itu amat sangat dibutuhkan dalam hidup dan kehidupan ini.
Tantangan, seberapapun keras dan kritisnya harus dihadapi dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas sehingga ancaman seberapa pun besarnya dapat berubah menjadi peluang emas. Peluang emas itu tetap ada.





0 comments: