Rabu, 06 Agustus 2008

Diskusi Berkala

Secara berkala Borneo Tribune menggelar diskusi dengan menghadirkan pakar-pakar di bidangnya. Tujuannya tiada lain adalah untuk peningkatan kapasitas agar dicapai peningkatan integritas serta profesionalitas.
Peningkatan kapasitas dan profesionalitas ini menjadi prioritas karena kompetisi ditentukan oleh manusia, bukannya semata-mata benda. Kendati eksistensi benda-benda jelas saling berinteraksi untuk memacu inspirasi sehingga mimpi-mimpi mudah menjadi kenyataan.
Manusia memang diciptakan Tuhan sudah dengan perlengkapan yang super canggih. Hardware dan software-nya secara utuh, dengan kapasitas yang nyaris tak terbatas. Hanya kesadaran individu saja yang kadang-kadang lemah sehingga kurang menggunakan energi potensialnya untuk berpacu dengan waktu dan kesempatan.
Konteks antara peningkatan kapasitas insan pers dengan lingkungan masyarakat sangat erat. Pers ibarat mata dan telinga masyarakat. Dengan informasi yang jelas, masyarakat dapat menyerap data dan fakta serta analisanya secara utuh menyeluruh. Media kerap menyebutnya dengan laporan yang komprehensif.
Laporan yang komprehensif mejadi referensi bagi pembaca untuk bekalnya mengambil keputusan yang tepat di dalam memecahkan permasalahan-permasalahannya.
Insan pers yang mempunyai kapasitas dan profesionalitas, mengetahui standar operational procedure sehingga ibarat dokter, akan mampu menangani secara bertanggung jawab. Wartawan bisa mengolah fakta-fakta menjadi pencerahan bagi masyarakat luas. Dan hal itulah yang dilakukan Borneo Tribune dengan diskusi-diskusi internal maupun eksternalnya.
Setakat ini di dapur redaksi hadir mantan atase pendidikan dan kebudayaan Aria Djalil dan disusul pada 29 Juli kemarin bersama pakar sosiologi, Gerry Van Klinken.
Kedua pakar tersebut memberikan pencerahan. Suatu objek dikupas secara analitis, sistematis, runtut serta gamblang.
Semoga pencerahan itu mampu kami tuangkan lewat karya-karya jurnalistik di Borneo Tribune dan turut memberikan sumbangsih pembangunan buat Kalbar. Kepada pembaca kami mohon doa restunya.





0 comments: