Senin, 08 Oktober 2007

Silaturahmi Ramadan Ala Indofood

Jauh hari sebelumnya PT Indofood Sukses Makmur di bawah kepemimpinan Dirjo Hunarjo sudah merencanakan silaturahmi dengan wartawan untuk berbuka puasa bersama. Undangan pun beredar 3 hari sebelum waktu yang ditentukan tiba.
Dirjo Hunarjo dengan wajahnya yang ceria menyambut di Hotel Kini, Senin (8/10) kemarin. Ia ditemani sejumlah staf. Mulai dari bagian marketing, keuangan hingga produksi. “Ayo silahkan duduk,” kata staf Indofood yang menyambut di ruang lobby.
Dirjo Hunarjo berada dekat dengan para wartawan. Tampak hadir Pemred Kapuas Post Gusti Yusri, redaktur Harian Equator Rosadi Jamani, reporter Equator Hermanto, dan selebihnya saya bersama rekan-rekan Borneo Tribune: Hairul—Dedek—Mikrad, Maulisa dan fotografer Lukas B Wijanarko.
Pertemuan ini santai. Tak ada protokoler.
“Basah. Kehujanan yah?” kata Kepala Cabang PT Indofoodyang terkenal ramah itu.
“Iya Pak. Di luar sana hujan,” kata saya. “Tapi tak mengapa. Biasa,” sambung saya lagi.
Dirjo lebih banyak mendengar. Ia memang bukan tipe orang yang suka ngerumpi. Ia justru suka mendengarkan cerita dan info-info terbaru dari wartawan.
Kami di meja bundar Golden Resto bicara tentang cuaca, kebakaran yang susul menyusul hingga aktivitas Pilkada Gubernur.
Kendati pertemuan sangat cair, kata sambutan tak dilupakan. Setelah MC mempersilahkan, Dirjo pun bicara sepatah dua patah kata.
“Kita senantiasa memupuk kebersamaan. PT Indofood Sukses Makmur ingin mendengarkan potensi-potensi dan usulan-usulan dari kawan-kawan wartawan. Hubungan yang sudah terjalin baik selama ini semoga dapat ditingkatkan,” ujarnya.
Dirjo juga mengimbau agar wartawan tidak sungkan berhubungan dengan PT Indofood jika ada yang hendak dikonfirmasikan.
Acara yang akrab dan rileks ini dipungkasi dengan buka puasa bersama dilanjutkan dengan salat Magrib di mushalla Hotel Kini. Seusai salat diteruskan dengan makan malam bersama sambil berdiskusi wira-wiri soal potensi ekonomi, pembangunan sosial maupun politik-kebudayaan.
Acara baru benar-benar usai setelah wartawan-wartawati sadar kalau masih diburu deadline. 


0 comments: