Selasa, 25 September 2007

Usman Ja’far-LH Kadir No 1


Andry
Borneo Tribune, Pontianak

Merpati terbang tinggi ke langit biru. Mereka dilepaskan para pasangan cagub-cawagub di halaman KPUD Kalbar, Senin (24/9) kemarin pagi. Acara ini memang disetting KPU untuk menyiratkan tindakan simbolik yang kaya makna. Pesta demokrasi.
Merpati dikenal sebagai makhluk yang tak pernah ingkar janji. Ia selalu menuju ke titik tujuan tanpa pernah membangkang. Untuk itu Merpati pun disimbolkan sebagai pemegang amanah layaknya postman atau pak pos.
Simbolisasi itu ditujukan langsung untuk pemegang amanah puncak eksekutif bernama Gubernur Kalbar. Mereka diamanatkan erat memegang janji sebagai komitmen lisan maupun nurani: menjaga stabilitas dengan sikap siap kalah maupun siap menang.
Pagi itu pukul 09.30 matahari menyengatkan cahayanya dan seakan hendak membakar segalanya. Dampaknya pun sungguh terasa. Maklum bulan puasa. Tetapi acara tidak ikut-ikutan memanas. Seremonial tetap dingin seiring jiwa besar para pasangan calon.
Para pengurus partai dan koalisi pengusung cagub-cawagub pun tampak gerah. Mereka mondar-mandir menanti kehadiran sang cagub dan cawagub debutannya. Sama halnya dengan anggota Panwas. Mereka senantiasa mengawasi gerak-gerik dari seluruh rangkaian kegiatan yang ada, dan hal yang sama juga dilakoni lembaga pemantau.
Muspida juga tampak menyaksikan salah satu prosesi penting dalam rangkaian Pilgub 15 November mendatang. Walaupun jumlahnya tak terlalu banyak, masyarakat juga tampak mengintip prosesi ini dari kejauhan. Tak lupa kuli tinta menyebar di posisi strategis masing-masing untuk mendapatkan angle atau sudut pandang liputan yang paling aktual. Di lingkar luar aparat keamanan turut berjaga-jaga.
09.40 WIB pasangan calon HM Akil Mochtar, SH, MH dan Drs AR Mecer datang ke KPU paling dulu. Keduanya duduk di barisan paling kanan. 09.45 WIB, giliran pasangan Drs Cornelis, MH dan Drs Christiandy Sanjaya, SE, MM masuk tenda biru. Mereka memilih duduk di barisan paling kiri yang menghadap ke muka kantor KPU. Sejak kehadirannya, kedua pasangan calon ini lebih memilih untuk membisu tanpa tegur dan saling menyapa.
Berselang 9 menit kemudian, tepatnya pukul 09.54, pasangan calon Dr H Oesman Sapta dan Drs Ignatius Lyong, MM hadir dan memilih duduk berdampingan dengan barisan Akil-Mecer. Sang Meteor yang berbaju putih dengan bagian belakang bertulisan TOSS itu dengan kepiawaiannya langsung menguasai keadaan. Ia yang berpeci hitam dan berkacamata itu memecahkan keheningan dan kebisuan yang sempat melanda dua pasang kandidat sebelumnya.
“Mana Cornelis dan Akil Mochtar? Mereka berdua ini adalah sahabat saya! Sini mari kita berfoto bersama,” kata OSO dengan suara basnya. Pasangan yang dipanggil segera mendekat seperti terkena medan maghnet. “Ayo kita foto bersama,” timpalnya seraya tangannya mengembang serta merangkul akrab Akil dan Cornelis. Dengan gaya sumringah ia menepuk-nepuk pundak kedua calon Gubernur tersebut. Massa yang sudah ramai pun segera memberikan applaus.
Gaduh yang meriah. Fotografer pun tak mau ketinggalan mengabadikan momen indah ini.
“Apabila salah satu di antara kita yang menjadi gubernur, saya ikhlas. Asal jangan dia lagi yang menjadi gubernur,” katanya seraya berkelakar ngakak. Bola mata pria yang kerap disapa OSO itu berkilat-kilat. Akil dan Cornelis pun berurai tawa.
OSO yang mantan Wakil Ketua MPR RI itu memang tokoh senior di Kalbar. Ia disegani kawan maupun lawan.
Usai diabadikan wartawan, tepat pada pukul 09.56 pasangan harmonis H Usman Ja’far dan Drs LH Kadir pun tiba. UJ-LHK langsung bersalaman dengan semua pasangan calon yang telah terlebih dahulu hadir. Incumbent ini memilih duduk di antara pasangan OSO dan Cornelis dengan tak lupa menebar senyuman harmoni.
10.04, Ketua KPU Provinsi Kalbar, Aida Mokhtar, S.Ag, M.Hum secara resmi membuka “Pleno Terbuka”. Sekira 6 menit, Aida menjelaskan agenda acara pleno kepada semua pasangan calon.
Tepat pukul 10.10 Akil-Mecer mendapat kesempatan pertama guna mengambil nomor undi. Didapatkan nomor undi ke-3. Pasangan OSO-Lyong memperoleh nomor undi 1. UJ-LHK mendapat nomor undi 2 dan praktis nomor sisanya buat Cornelis-Christiandy. OSO yang memperoleh kesempatan 1 didaulat untuk memilih seekor merpati di antara empat ekor merpati yang ada. Kelak dengan cara memotong nomor yang berbungkus di kaki merpati tersebutlah nomor urut pencoblosan ditetapkan.
Kesempatan berikutnya diberikan kepada UJ, Akil dan Cornelis. Dengan percaya diri Cornelis berhasil memotong ikatan nomor urut yang berada di kaki merpati yang memang tersisa hanya seekor saja.
10.22, pasca memilih 4 ekor merpati dan berhasil memotong ikatan nomor urut yang berada di kaki merpati tersebut, merpati lalu dilepaskan oleh pasangan calon untuk terbang bebas. Merpatipun berlomba-lomba mengepakkan sayap-sayapnya menuju alam terbuka. Malangnya dari 4 ekor merpati yang dilepaskan, ada seekor merpati yang enggan mengepakkan sayapnya. Beberapa kali mengepakkan sayapnya, si merpati tetap enggan untuk terbang.
Acara harus berlanjut. Empat pasangan cagub-cawagub didaulat berdiri di hadapan anggota KPU seraya membawa ikatan nomor urut yang masih bergulung dan diselimuti plastik yang rapi bungkusnya. Adegan ini mirip seperti permainan ketangkasan ala pelajar di sekolah atau pramuka.
Ada gelak tawa, ada kerjasama, ada romantika. Para cagub-cawagub juga tampak menikmati setting KPU tersebut.
Tepat 10.25, empat pasangan itu serentak membuka nomor urutnya masing-masing. Adegan laksana lomba ini mengocok perut bagi yang jeli memperhatikan bagaimana OSO didampingi Lyong membuka dan mengintip isi undian. Begitupula UJ yang memegang gunting sedangkan LH Kadir bersibuk membuka tali ikatan. Sedangkan Akil-Mecer mesra bak sejoli membuka undian bersama-sama. Dus sorak-soraipun membahana. Di sisi lain Cornelis asyik membuka sampul undian disaksikan pasangannya Christiandy.
Momen lucu ini berjalan alami dan cepat. Akhirnya setelah sukses semua membuka undiannya, pasangan UJ-LHK kegirangan memperoleh nomor urut 1. Pasangan OSO-Lyong juga bangga memperoleh nomor urut 2 yang mereka teriakkan “peace...peace.” Jari mereka mengembang bersimbol victory atau sukses. “Wah ini nomor mantap,” kata OSO.
Akil-Mecer pun suka nomor urut 3 yang didapatkannya. Akil-Mecer mengangkat jemari bersimbol metal anak-anak muda.
Cornelis-Christiandy tetap mendapat nomor 4. Jari induknya ditekuk ke dalam. “Empat,” katanya.
Lepas dari suka dan tidak suka atas nomor yang didapatkan, semua pasangan calon saling bersalam-salaman dan akhirnya saling berpelukan. Mereka tampak mesra dan bersahabat dalam rangkaian pesta demokrasi pilgub. Fotografer kembali mengabadikan momen.
Acara berlanjut ke validasi nama, foto, gelar dan lainnya. Setelah oke, merekapun membubuhkan tanda tangan tanda setuju.
10.40, Aida secara resmi menetapkan dan menyatakan berita acara nomor 12/BA/KPU/KB/IX/2007 tentang penetapan nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar 2007 sekaligus pleno terbuka ditutup. Para pasangan cagub-cawagub pun akhirnya sibuk melayani wawancara wartawan. Usai berleha-leha dengan para kuli tinta, mereka pun undur diri. □



0 comments: