Sabtu, 29 September 2007

Semangat “Merpati” untuk Pilkada yang Aman


Secara kasat mata baligo-baligo besar memang telah bersih di dalam kota di mana mata Panwas atau kritikus galak menatap. Tapi di daerah-daerah masih ada laporan terpampangnya bahan-bahan kampanye.
Namun kampanye kerap dipertautkan dengan sosialisasi sehingga mendebat ke arah sana lebih kontra produktif daripada produktif bagi pengembangan pembangunan demokrasi di daerah yang “rawan konflik” ini.
Jika sulit menunjuk adanya bahan propaganda berbentuk baligo untuk kampanye, masih banyak terpasang di pusat-pusat kota bahan kampanye yang ditempel dalam bentuk stiker di tiang-tiang listrik atau fasilitas-fasilitas umum. Ini sekedar jika kita berbicara soal fakta.
Akan tetapi terlalu besar energi tercurah ke hal-hal kecil seperti itu. Biarlah pemerintah kota maupun kabupaten yang bertindak membersihkan karena dianggap “mengotori” tata kota. Bukankah di setiap jajaran pemkot atau pemkab ada dinas kebersihannya?
Di sisi lain energi positif kita lebih baik diarahkan kepada niat baik para kandidat untuk mewujudkan pilkada Gubernur yang aman dan nyaman.
Sebagai sebuah catatan, semua kandidat hadir di acara penarikan nomor urut dan pada akhirnya penetapan nomor asli yang kelak dipilih sebagai nomor urut pencoblosan.
Ketika itu Senin 24 September. Merpati pun terbang tinggi ke langit biru. Mereka dilepaskan para pasangan cagub-cawagub di halaman KPUD Kalbar. Acara itu menyiratkan kebebasan, kebahagiaan dan keamanan. Aman karena lepas dari sangkar yang mengkerangkeng.
Simbolisasi merpati yang dilepas terbang itu ditujukan langsung untuk pemegang amanah puncak eksekutif bernama Gubernur Kalbar. Mereka diamanatkan erat memegang janji sebagai komitmen lisan maupun nurani: menjaga stabilitas dengan sikap siap kalah maupun siap menang.
Betapa cair suasana di KPUD ketika itu. Keempat paket kandidat bersenda gurau nyaris tak habis-habisnya. Terlebih tokoh senior Oesman Sapta Odang yang akrab disapa OSO mampu memecahkan kebekuan antara pasangan Akil-Mecer maupun Cornelis-Christiandy yang sudah datang lebih awal daripada dirinya.
OSO dengan tangan mengembang mencetuskan, ”Siapapun yang menang di antara kita tidak mengapa,” ujarnya seraya bercanda. Di tempat terpisah di Mapolda Kalbar saat penekenan Pilkada Damai, OSO menjamin tak akan ada konflik di Kalbar. ”Semua kandidat adalah kawan kental saya,” ujarnya.
Semoga apa yang dikatakan OSO menjadi kenyataan. Sebab apalah arti Pilkada jika memutus hubungan baik yang telah terbina harmonis selama ini? □



0 comments: