Rabu, 08 Agustus 2007

Digelar Kursus dan Kompetisi Desain Blog Web

Geliat Hut ke-62 RI di Pemkot Pontianak

Nur Iskandar
Borneo Tribune

Teknologi internet dengan blog web kini merambah negara maju. Kemajuan ini harus diikuti. Bagi yang terampil patut menularkan dengan generasi muda lainnya.
Hut RI ke-62 patut diwarnai dengan kejuangan untuk menguasai teknologi canggih. Tujuannya agar kita tidak terjajah oleh teknologi. Sebaliknya kemahiran ini adalah untuk menguasai dunia demi kemanfaatan bersama.
Orang buta kenal gajah adalah salah satu tamsil yang dapat digunakan betapa belajar secara integral sangat perlu, terutama dalam penguasaan hightech. Kalau tidak dilakukan, maka kita akan sektarian dan ketinggalan. Dalam hal inilah jurnalisme memainkan peranannya untuk salah satu misi edukasi.
Sebelum terbit edisi perdana 19 Mei 2007 Harian Borneo Tribune melakukan riset selama kurang lebih 7 bulan untuk mendisain seperti apa wajah dan isi koran yang dikehendaki publik. Persentase tertinggi adalah pemberitaan pendidikan. Harian Borneo Tribune mempunyai sebuah lembaga pendidikan jurnalistik gratis bernama Tribune Institute. Tribune Institute menjadi media pendidikan langsung untuk “kelas belajar” dalam ilmu komunikasi termasuk desai blog web.
Harian Borneo Tribune, yang visi-misinya “idealisme, keberagaman dan kebersamaan” melalui sarana dan prasarana yang dimiliki berupaya tampil edukatif dan dapat bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pontianak Cq Panitia 17 Agustus Pemkot Pontianak dalam rangka pencerdasan masyarakat agar melek teknologi. Di dalam etos kejuangan kemerdekaan ini digelar “kursus dan kompetisi desain blog”.
Kegiatan ini akan memberikan nilai tambah dalam hidup dan kehidupan masyarakat. Pada gilirannya masyarakat menjadi partisipatif atas pembangunan yang dipromotori pemerintah menjadi berdayaguna dan berhasilguna.
Kursus dan kompetisi ini akan mendorong kemajuan pembangunan melalui penguasaan teknologi desain blog, mewujudkan pembangunan partisipatif via jaringan teknologi informasi, meningkatkan interaksi dan dinamika pembangunan yang edukatif, dan media menjadikan dirinya sebagai jembatan komunikasi sehingga mengambil peran melepaskan distorsi pemahaman yang keliru atas pembangunan dengan hasil yang komprehensif untuk kemaslahatan masyarakat luas, serta mencapai prestasi secara bersama-sama, baik pemerintah, media dan masyarakat. Dengan demikian Kota Pontianak menjadi teladan pembangunan bagi daerah-daerah lainnya.
Kursus berlangsung tiga hari di Harian Borneo Tribune (14, 15 dan 16 Agustus 2007). Hasil desain dinilai oleh dewan juri dan pengumuman pemenang dilakukan pada pada rangkaian acara 17 Agustus di Pemkot.
Harian Borneo Tribune menyediakan tempat, komputer, internet, pelatih/instruktur dan juri. Pemkot melakukan peninjauan saat pelatihan/lomba. Pada acara 17-an penyerahan hadiah kepada para pemenang. (bersambung) □

0 comments: