Selasa, 12 Mei 2009

Untan Helat Seminar Internasional Bahas Krisis Global


Universitas Tanjungpura dalam dies natalisnya yang ke-50 tak tanggung-tanggung berbuat bagi rakyat, bangsa dan negara. Topik besar krisis global hendak dikupas, dicarikan solusi alternatifnya sehingga bisa tercapai kesejahteraan lahir maupun batin.
“Kami siap menggelar seminar internasional dengan topik bahasan krisis ekonomi, krisis lingkungan, krisis pangan, krisis energi dan krisis sosial budaya,” ungkap Ketua Panitia Seminar Internasional, Prof Redatin Parwadi, MA.
Maksud dan tujuan penyelenggaraan seminar internasional itu menurut Redatin yang juga guru besar di program pasca sarjana sosiologi Fisip Untan adalah meningkatkan partisipasi dalam membangun kawasan melalui komunikasi dan kerjasama. Selain itu menata ulang kerjasama antar universitas. “Seminar internasional ini kerjasama Untan dengan ASHAIL dan Konferensi Antar Universiti Borneo-Kalimantan,” sambung Redatin.
Tujuan berikutnya lanjut Redatin adalah mendiskusikan dan berbagi pengetahuan tentang kerjasama dan pembangunan regional, menumbuhkan kesadaran dan kepekaan akan arti penting adanya stabilitas suatu kawasan sebagai prasyarat bagi pembangunan yang berkelanjutan. Memberikan kontribusi positif dan konstruktif dalam menyikapi dampak krisis global.
Waktu penyelenggaraan seminar internasional ini pada Senin, 18-19 Mei bertempat di Universitas Tanjungpura. Akan tampil sebagai pembicara kunci Rektor Universitas Indonesia dan Rektor Universitas Malaya. Selain itu juga akan tampil pemakalah sekitar 20 ilmuan maupun praktisi.
Redatin mengatakan, keynote speaker dari UI dan UM akan mengupas lebih dalam tema sentral yakni Membangun Networking untuk Mengatasi Krisis Global. Adapun peserta dari seminar internasional ini terlebih dahulu harus mendaftar kepada panitia pelaksana.
Di tempat terpisah, alumni program master di Fisip Untan yang kini menyelesaikan program doktoralnya di UKM, Malaysia menyatakan tertarik untuk mengikuti kegiatan seminar. Dia mengirimkan abstraksi makalah dengan topik sosial budaya. Sementara itu Stephanie Jung dari Bonn University juga akan tampil membawakan makalah berjudul Student Movement in Germany.
Sejumlah tamu manca negara juga akan hadir dari seminar internasional ini. Mereka antara lain dari Kanada dan Belanda.
Seminar internasional ini akan membukukan butir-butir pemikiran para ilmuan dan praktisi. “Kita akan buat buku prosidingnya. Buku ini kelak akan kita sebarluaskan sebagai bentuk sumbangsih pemikiran Untan dalam Hut Emasnya kepada publik yang sedang diterpa krisis global,” urai Prof Redatin.



0 comments: