Anggota DPR RI asal Daerah Istimewa Aceh tiba-tiba muncul di mimbar Jumat Masjid Raya Mujahidin. Ia mengangkat tema “Orang Cerdas Ingat Mati”.
Dikemukakan sebuah hadist bahwa orang yang cerdas adalah orang yang ingat akan mati sehingga dia benar-benar mempersiapakan waktu menjelang kematiannya. Demikian karena kematian adalah ketentuan yang hanya prerogatif Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa.
Katanya, manusia hanya bisa puas jika sudah masuk ke dalam lubang yang berukuran 1x2 meter. Di alam barzakh itu kondisi selama hidup dipertanggungjawabkan.
Ghazali Abbas menyatakan bahwa setiap diri selama hidup di dunia adalah pemimpin. Setiap pemimpin akan mempertanggungjawabkan kehidupannya. Jika hidupnya dapat dipertanggungjawabkan maka ia akan dapat memasuki surga yang disiapkan Allah Swt. Tapi jika tidak bisa bertanggungjawab, maka nerakalah tempatnya.
Sikap hidup mukmin atau orang-orang yang beriman diingatkan Ghazali Abbas berbeda dengan orang-orang yang kafir. “Kalau orang mukmin selalu ingat akan mati, beda dengan orang-orang yang kafir yang menjadikan dunia sebagai surga kehidupannya,” katanya.
Di dalam mengarungi hidup di dunia ibarat air dan minyak, tak akan bisa dicampur-adukkan antara mukmin dan kafirin. “Harus disadari betul agar di dalam hidup benar-benar memilih pemimpin yang benar-benar beriman. Benar-benar mukmin,” tegasnya.
Ghazali Abbas juga mengurai arti kafir sebagai lawan dari kata mukmin. “Kafir itu ada dua. Kafir zimmi dan kafir harbi,” ungkapnya.
Kafir zimmi adalah golongan orang yang bisa bekerjasama, hidup saling tolong menolong dan toleransi. “Kafir ini boleh dijadikan teman. Contohnya kasus pelanggaran HAM di Aceh. Penolong Aceh justru Uni Eropa yang mayoritas Nasrani,” ungkapnya.
Kafir yang patut dimusuhi adalah kafir harbi. Golongan ini adalah yang tidak akomodatif, tidak bisa bekerjasama, bahkan berperang. “Nabi Muhammad menghormati kafir zimmi, tapi bertempur melawan kafir harbi. Islam adalah agama damai. Itu prinsipnya. Dan umat Islam harus punya prinsip karena orientasi hidupnya sampai ke akhirat. Kehidupannya mesti dipertanggungjawabkan kehadirat Allah SWT,” simpulnya.
Dikatakan selain musuh Islam adalah kafir harbi, juga adalah orang-orang yang munafik. Golongan yang munafik bisa jadi adalah umat Islam sendiri. Munafik tentu saja bukan kategori mukmin sejati. (disarikan oleh nur iskandar) ■
Senin, 08 Oktober 2007
Ghazali Abbas: Pilih yang Benar-benar Mukmin
Posted by Noeris at 10.36
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar