Sejak Senin, 20 Agustus wajah Harian Borneo Tribune mengalami perubahan dikarenakan pertumbuhan dan perkembangannya. Ibarat bayi yang baru lahir, di umur tiga bulan—Borneo Tribune launching 19 Mei 2007—mengalami perubahan pula. Bertambah halaman baru seiring dibukanya perwakilan di daerah setempat.
Ekspansi adalah sesuatu yang menjadi orientasi manajemen Borneo Tribune. Pada sisi yang lain, Borneo Tribune juga diharapkan kehadirannya di daerah-daerah. Perwakilan/Biro itu di Kota Singkawang dan Ketapang.
Kantor redaksi maupun kantor bisnis Borneo Tribune masing-masing beralamat di Jalan Purnama Dalam No 2 dan Jalan Gajahmada Kompleks Pasar Flamboyan B09 intensif pula dikunjungi tokoh masyarakat, tokoh
pemerintahan hingga penulis-penulis yang turut berpikir mengembangkan Borneo Tribune. Ada yang usul ini dan itu agar Borneo Tribune segera ekspansi ke daerah-daerah.
Tokoh yang datang tak hanya lokal, tapi juga nasional dan internasional. Barbara Backert bule Jerman datang bertandang, 15 Agustus lalu. Ia dengan antusias sumbang saran ke Borneo Tribune. Sumbang sarannya terkait wawasannya yang ingin koran dekat dengan publiknya.
Barbara menyatakan senang bahwa di Borneo Tribune sudah aktif dengan pendekatan pendidikan. Ia senang melihat pelajar dan mahasiswa belajar membuat blog karena saat dia hadir di Borneo Tribune sedang ada kursus dan kompetisi desain blog web. “Saya sendiri belum punya blog. Borneo Tribune ternyata sudah jauh lebih maju. Tepat jika Borneo Tribune dapat masuk ke seluruh pelosok Kalbar dengan segera,” ungkapnya. Barbara pun minta diabadikan di mesin cetak Borneo Tribune untuk mengabadikan kehadirannya di koran muda belia tapi cepat mengakar di Kalbar.
Tak sedikit pula lamaran yang masuk untuk masing-masing daerah ke Borneo Tribune terkait ekspansi. Tapi manajemen Borneo Tribune menyeleksi secara ketat setiap harapan yang masuk. Terlebih Borneo Tribune menerapkan sistem manajemen yang terbuka di mana karyawan-karyawati dapat urun-rembug untuk memikirkan segala-sesuatu. Ada baiknya, ada pula buruknya. Tapi keputusan tetap sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan yang masuk akal sehat serta sesuai dengan hirarki.
Hal serupa diungkapkan Gubernur Kalbar, H Usman Ja’far—tokoh ritail Indonesia—ketika dimintai pendapatnya soal rencana ekspansi Borneo Tribune. “Pengembangan media di daerah menunjukkan adanya keberhasilan pembangunan di bidang komunikasi dan informasi, keberhasilan membangun demokrasi, dan pada gilirannya juga membangun ekonomi. Titik hulunya begitu. Hilirnya adalah upaya mensejahterakan masyarakat. Terlebih fungsi pers tidak lepas pula dari aspek edukasi dan ekonomi,” ungkap Usman Ja’far.
Pertumbuhan Borneo Tribune secara resmi di Kota Singkawang dan Ketapang kami nilai cukup baik. Kami memberikan liputan khusus satu halaman. Masing-masing kepala daerah pun tabik-tabik mengucapkan selamat menikmati sajian informasi di halaman tersebut.
Borneo Tribune juga sudah dirintis di sejumlah daerah lainnya. Coverage beritanya ditampung di halaman Kalbar Tribune.
Liputan Borneo Tribune sendiri men-cover wilayah Kalbar. Hal ini tidak heran karena Borneo Tribune menjalin hubungan kerjasama dengan LKBN Antara yang mempunyai reporter di Sambas hingga Kapuas Hulu. Oleh karena itu berita Borneo Tribune mencakup Kalbar secara komprehensif-integratif. Ketika kami membuka cabang baru, reporter kami akan menjadi counterpart LKBN Antara.
Counterpart bagian dari kemitraan. Kemitraan ini kami sadari menjadi tuntutan global.
Di lingkup internal Borneo Tribune juga terus berdandan. Jika Anda melewati Jalan Purnama Dalam No 2, sebuah tulisan mencolok terpampang plang nama: Borneo Tribune—Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan. Dengan terpasangnya papan besar tersebut, calon pengunjung Borneo Tribune diharapkan tidak perlu bersusah payah lagi untuk menemukannya.
Nama memang tidak sekedar nama. Nama mengandung unsur doa dan harapan. Eksistensi diri memang perlu ditunjukkan sebagaimana kata petuah, tak kenal maka tak sayang. Tak sayang maka tak cinta.
Pertumbuhan dan perkembangan adalah aspek normal dalam hidup. Borneo Tribune sebagai sebuah lembaga juga tumbuh dan hidup pula. Borneo Tribune mengalami going concern dari bentuk terkecilnya—dari umur termudanya. Hidup dari kecil terasa indah. Tak salah pepatah mengatakan small is beauty. Borneo Tribune is beauty. □
Sabtu, 25 Agustus 2007
Small is Beauty…Borneo Tribune Ekspansi
Posted by Noeris at 10.48
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar