Orang mengatakan bahwa kinerja redaksi memang tiada kenal kata henti. Orang berpuasa, redaksi juga berpuasa. Orang berbuka, redaksi terus bekerja dengan menyisihkan waktu untuk terus bisa menikmati berbuka puasa bersama keluarga, rekan sekerja maupun handai taulan.
Seperti yang dapat Anda baca dari Borneo Tribune, bahwa liputan Ramadan terus berlanjut dari berbagai sisi. Mulai dari derap ibadah ritual, spiritual, hingga sosial dan budaya. Kinerja liputan tetap menukik sampai kepada rekam jejak kehidupan dari segala macam aspeknya, 24 jam.
Dua hari yang lalu Redaksi Borneo Tribune turut menyemarakkan buka puasa bersama ala tokoh Kalbar, Oesman Sapta. Hari berikutnya giliran kami yang mengundang keluarga dekat Borneo Tribune, terutama karyawan-karyawati serta keluarga untuk dapat berbuka puasa bersama.
Kegiatan buka puasa bersama di Borneo Tribune mengambil tempat di Gedung Tribune Institute diikuti tak kurang dari 60-an orang. Terdapat di dalamnya sejumlah tokoh seperti Maikhel Yan Sriwidodo, Andreas Acui Simanjaya, Syafaruddin Usman, Sri Nur Aeni, Pay Jarot Sujarwo dan dua orang warga negara asing, masing-masing Christian Kleissle dari Jerman dan Alena dari Bulgaria.
Buka puasa bersama yang lintas etnis dan agama ini sudah menjadi tradisi bagi Borneo Tribune. Tradisi untuk melihat bahwa ajaran memanage hawa nafsu adalah nilai universal yang diajarkan oleh seluruh agama. Maka tak ayal dalam undangan pun dituliskan, ”Buka Puasa Bersama sekaligus Dinner Party.”
Romo William Chang menyampaikan salam bahwa dia respek dengan acara ini namun sedang ada kegiatan di luar. Begitupula Kadispen Polda Kalbar yang sedang mewakili Kapolda berbuka puasa bersama di Hotel Mercure.
Buka puasa bersama sekaligus Dinner Party di Borneo Tribune dikatakan Alena sebagai pengalaman pertama buatnya. Tentu saja sangat berkesan.
Topik dialog menjelang berbuka puasa bersama adalah kamtibmas terakhir di Kota Pontianak dan sekitarnya. Terutama pasca kasus Tanjung Raya dan Punggur yang ibarat Gang 17 Jilid II. Kita berharap semua pihak bisa menahan diri karena di sinilah keberhasilan berpuasa, yakni kemampuan mengendalikan diri benar-benar diuji. Diuji tidak hanya sebulan Bulan Ramadan, tapi nanti 11 bulan berikutnya. Kita berharap semua pihak berhasil dalam training puasa sehingga Kalbar senantiasa kondusif, polisi senantiasa arif dan cepat-tepat dalam bertindak. Adapun masyarakat bisa menjadi polisi bagi diri sendiri.
Pembaca, kesibukan redaksi tidak hanya di lingkungan Tribune Plex, tetapi juga di Karimata 43. Di Sekber ini kami bekerjasama dengan para pihak terutama FLEGT Support Project serta Sekber 43 untuk menggelar seminar Conflict Resolution menghadirkan Farid Gaban serta Muhammad Yunus. Kegiatan ini juga ditutup dengan berbuka puasa bersama.
Sementara itu kegiatan lain yang sedang dipersiapkan adalah Borneo Tribune sebagai Event Organizer Pawai Takbir Akbar keliling Kota Pontianak. Rapat teknis telah dilakukan di tingkat Pemkot Pontianak dan Pemprov Kalbar. Menurut rencana start akan mengambil tempat di Pendopo Gubernur dengan serangkaian acara serta finish di Taman Alun Kapuas. Pemkot mengangkat Idul Fitri sebagai salah satu agenda pariwisata kota.
Pembaca, kami mohon dukungan Anda untuk suksesnya semua langkah langkah yang kami tempuh. Kesemua langkah itu adalah untuk kemajuan kita bersama. Karena: bersama kita bisa. Bersatu kita menang.
Selasa, 22 September 2009
Buka Puasa dan Persiapan Pawai Takbir Akbar
Posted by Noeris at 08.32
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar