Setelah sekian lama para kandidat “puasa” mempromosikan diri di lapangan terbuka kini kesempatan itu telah datang. Inilah masa kampanye. Alat peraga yang sebelumnya terpaksa turun panggung atau dibungkus siap mentas kembali, bahkan dalam kualitas dan kuantitas yang tak terbatas. Mulai malam tadi pemasangan alat peraga tersebut sudah sah digeber untuk 14 hari.
Sehari menjelang masa kampanye, KPU telah menyiapkan sebuah acara yang cukup baik untuk menyongsong kampanye dan Pilkada secara umum. Grand launching sosialisasi Pilkada telah digelar, namun sayang absen (ketidakhadiran) dua kandidat membuat acara penting ini agak berkurang gregetnya. Pasangan nomor urut 3 (Akil-Mecer) dan nomor urut 4 (Cornelis-Christiandy) tidak hadir dalam acara yang semula direncanakan akan dilakukan penandatanganan prasasti siap menang dan siap kalah tersebut.
Pasangan Oesman Sapta dan Ignatius Lyong (OSO-Lyong) terlihat paling antusias dalam acara tersebut. Datang dengan tim kampanye solid, jingle dukungan buat pasangan yang mendapat gelar sang meteor ini dikumandangkan.
Rombongan tim kampanye OSO-Lyong datang paling awal pada acara kemarin, namun sang kandidat belum terlihat. Setelah pasangan harmonis UJ-LHK hadir di lokasi kegiatan, OSO-Lyong pun tak lama berselang datang. Salam hangat penuh keakraban ditunjukkan kedua calon Gubernur tersebut. Klop dua Usman tiba.
Acara demi acara semula berjalan lancar dan semarak. Semua anggota tim kampanye diberi tempat duduk masing-masing di empat sektor yang ada di GOR Pangsuma, sesuai nomor urut. Tari-tarian dan lagu-lagu bertema Pilkada dipertunjukkan oleh pengisi acara yang disiapkan oleh Even Organizer. Hadirin terhibur menyaksikan suguhan acara tersebut.
Suasana menjadi kurang nyaman ketika waktu menunjukkan pukul 10 lewat. Tunggu punya tunggu 2 kandidat yang ditunggu tak kunjung datang. OSO-Lyong diikuti UJ-LHK tak kuasa menanti ketidakjelasan suasana itu. Dengan ekspresi kurang nyaman kedua pasangan pun beranjak meninggalkan bangku mereka.
Sempat terjadi dialog dengan Ketua KPUD, Aida Mokhtar. Dengan berat hati kedua kandidat ini meninggalkan lokasi. Aida Mokhtarpun tak kuasa menahan kepergian kedua kandidat ini.
Raut kekecewaan terlihat jelas pada diri Ketua KPUD. Saat menyampaikan sambutannya Aida tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Suaranya sempat terdengar lirih. Namun meski merasa kecewa Aida tak terlihat hendak menumpahkan kekesalannya pada kandidat yang berhalangan hadir.
“Saya merasa kecewa dengan pelanggaran kesepakatan yang sudah dibuat. Kegiatan ini tidak semata seremonial, substansinya adalah mengenalkan figur dan menciptakan Pilkada damai,” kata Aida.
Tim Kampanye OSO-Lyong mengaku kecewa dengan pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai kesepakatan tersebut. Ratna L. Tobing, Sekretaris Koalisi Kalbar MAS pendukung pasangan OSO-Lyong tak bisa menutupi kekecewaannya. Menurutnya kegagalan acara penandatanganan prasasti tersebut hendaknya disikapi secara tegas oleh KPU. Menurutnya sudah dua kali KPU menggelar kegiatan yang tidak konsisten diikuti semua kandidat. Pertama saat acara pengumuman harta kekayaan cagub dan cawagub di Hotel Kini beberapa waktu lalu dan kejadian kemarin adalah yang kedua. Pada kedua acara tersebut OSO-Lyong senantiasa hadir.
Tapi the show must go on. Tanpa kehadiran kandidat yang semula digadang untuk menandatangi komitmen Pilkada damai acara grand launching sosialisasi Pilkada tersebut tetap berlangsung sesuai jadwal dan agenda. Hanya acara penandatanganan prasasti yang urung dipentaskan kemarin. Selebihnya tetap jalan. Penyampaian sikap ormas untuk mewujudkan Pilkada damai, pawai sosialisasi dengan mobil hias dan suguh-suguhan lainnya tetap jalan. □
Minggu, 28 Oktober 2007
Kampanye Dimulai, Dua Kandidat Absen
Posted by Noeris at 10.46
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar