Anggota DPR RI asal Kalbar H Gusti Syamsumin tiba di Masjid Raya Mujahidin, Senin (8/10) kemarin pagi. Mantan Ketua DPRD Kalbar ini didampingi menantu dan dua orang cucunya.
Tujuan kedatangan Gusti Syamsumin ke Mujahidin dalam rangka membayar zakat fitrah dan zakat mal. “Bapak sudah tiba di Pontianak tiga hari sebelum Ramadan, tapi tak lama kemudian kembali lagi ke Jakarta. Kali ini memang baru datang,” kata Gusti Syamsumin yang tampil lebih segar seolah-olah lebih muda beberapa tahun dari umurnya.
“Bapak lebih segar. Saya tidak menyangka,” kata saya.
“Iyalah. Bapak sekarang lebih banyak waktu, berbeda dengan jadi Ketua DPRD dulu hampir saban hari demo reformasi,” sambungnya seraya tangan kanan memegang pen untuk mengisi formulir isian zakat.
Di depan H Gusti Syamsumin ada seorang petugas. Saya duduk di samping kiri tokoh pendidik itu, sementara di sekitar kami cukup banyak warga Mujahidin berkerubung karena rindu dengan tokoh yang satu ini.
Saya cukup dekat dengan tokoh pendidik ini, selain di masa kepemimpinannya di DPRD saya beryugas meliput Dewan, juga dalam hal pendidikan di SMPN 3 dan SMA Kapuas, Beliau adalah rekan kerja ayah saya yang juga guru.
Kata Pak Sam—demikian Beliau kerap disapa—di DPR RI kalau menjadi anggota biasa agak lebih rileks lantaran kelompok-kelompok pendemo sudah punya target bertemu ketua fraksi atau ketua komisi. “Kalau menjadi anggota tidak ditarget,” imbuhnya seraya senyum.
Dalam kondisi rileks tersebut Pak Sam bisa lebih fokus ke pekerjaannya. Terutama memperjuangkan perpustakaan sekolah. “Kini perpustakaan sudah punya undang-undang,” ujarnya. UU itu menurut mantan Kepala SMAN 1 Pontianak ini hendak ia sosialisasikan.
“Bapak bagaimana, sehat?” H Gusti Syamsumin balik bertanya kepada saya.
“Sehat.”
“Lepas lebaranlah saya insya Allah saya berkunjung.”
Gusti Syamsumin yang mengenakan peci hitam, baju kemeja lengan pendek motif kotak-kotak halus serta celana warna biru gelap bicara bebas. Ia sesekali pula meneriaki cucunya yang berlari-lari di plaza masjid. “Ini anak-anak Mujahidin nih,” timpalnya. Kedua cucunya itu bersekolah di Perguruan Mujahidin.
Usai mengisi formulir isian zakat, Pak Sam mengulur uang bagi petugas dan beberapa remaja masjid. “Ade rizki bagi-bagilah,” ujarnya disambut senyum gembira petugas.
Senin, 08 Oktober 2007
H Gusti Syamsumin Tunaikan Zakat
Posted by Noeris at 10.54
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar