Kebiasaan unik di Kota Pontianak. Acara-acara keluarga seperti arisan, khusus menyongsong bulan Ramadan, ditutup sementara dengan pembacaan surah Yasin dan sekaligus tahlil. Tujuannya, menyiapkan mental sekaligus tasyakur bisa menyambut Ramadan. Sementara ada anggota keluarga atau kerabat yang sudah tak dapat lagi beribadah Ramadan karena sudah dipanggil keharibaan-Nya.
Untuk yang telah berpulang ke rahmatullah dibacakan Yasin dan tahlil seperti yang dilakukan keluarga arisan Sambas di Gang Sekawan, Sabtu (8/9) kemarin. Pembacaan surah Yasin dan tahlil dipimpin Ustadz Adi.
Pembacaan Yasin berlangsung khidmat diikuti 50-an anggota keluarga. Pembacaan begitu khusuk.
Setelah Yasin dibacakan berjamaah dilanjutkan dengan pembacaan serangkaian ayat-ayat suci sejak Alfatihah, Alfalaq dan Annaas. Dilanjutkan dengan beberapa ayat di awal dan di akhir surah Albaqarah.
Tahlil diteruskan dengan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW serta kalimah-kalimah tauhid. Selain itu juga istigfar yang berarti permohonan ampunan atas segala dosa yang telah dilakukan. Baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tahlil ditutup dengan doa dan harapan agar cita-cita dikabulkan. Cita-cita keselamatan, kesehatan dan kebahagiaan hidup. Di dunia dan di akhirat.
Seusai doa dipimpin Ustadz Adi dilanjutkan dengan menikmati hidangan yang telah disiapkan tuan rumah. Di acara rehat tersebut nomor arisan pun dicabut. Si anggota yang beruntung akan menjadi tuan rumah arisan dua bulan berikutnya, yakni di bulan Syawal sekaligus berlebaran. Begitulah kekhasan arisan yang “dipotong” Ramadan.
Selain keluarga arisan Sambas di Kota Pontianak dan sekitarnya banyak keluarga dan organisasi yang menjalankan acara-acara seperti di Gang Sekawan, Sungai Jawi. □
Minggu, 09 September 2007
Arisan, Yasin dan Tahlil
Posted by Noeris at 09.19
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar