Di medio Agustus ini usia Harian Borneo Tribune genap tiga bulan. Di seumur jagung ini telah tercatat banyak sejarah.
Di event eksternal nama Borneo Tribune sudah tercatat di berbagai lembaga. Sponsor-sponsor pun sudah menjalin kerjasamanya dengan koran yang termuda namun tumbuh tercepat di Kalbar ini. Dikemukakan tercepat karena tak gampang menancapkan eksistensi sebuah media di tengah-tengah masyarakat. Apalagi kompetisi media sekarang ini sangat tinggi. Hyperkompetitif seiring deregulasi reformasi di Tanah Air.
Untuk radio nama Borneo Tribune sudah menggema. Untuk televisi, Harian Borneo Tribune tampil dengan keunikan headmaster, pilihan berita serta teknik penyajiannya. Bahkan untuk televisi, Borneo Tribune sudah menjalin hubungan kerjasama dengan MTA-TV yang berpusat di London. Penyajian berita dengan 8 satelit itu ke-200 negara.
Di event PontiComTech yang dihelat di Pontianak Convention Center 8-13 Agustus, Borneo Tribune tampil sebagai media partner bersama sejumlah media lainnya. Posisi sebagai media partner ini juga terus bergulir ke Panitia Hut ke-62 RI di Pemkot Pontianak hingga berbagai event lain yang tak cukup tempat di sini untuk menyebutkannya satu per satu.
Di internal Borneo Tribune sendiri kami menggelar Kursus dan Kompetisi Web Design. Waktu penyelenggaraannya pada 14-16 Agustus 2007. Pembukaan kegiatannya di Ruang Rapat Walikota Pontianak dan selanjutnya kursus selama 3 hari berlangsung di Borneo Tribune.
Jumlah peserta kursus dipatok 20 orang saja yang terdiri dari pelajar SMA dan mahasiswa di Kota Pontianak. Silabus kursus, materi, handout, disediakan secara gratis oleh panitia pelaksana.
Kami menggelar kursus dan kompetisi di tengah suasana perayaan Hut ke-62 RI ini karena kami memang koran yang mengedepankan pendidikan. Kami tidak mau hura-hura karena mudharatnya lebih besar dari manfaatnya. Sebaliknya dengan pendidikan orang jadi lebih berilmu. Dengan ilmu hidup menjadi lebih arif dan bijaksana. Bahkan dengan ilmu hidup menjadi lebih mudah.
Pendidikan bagi kami bertumpu pada brain. Pada otak. Pada mutu sumber daya manusia (SDM).
Kursus dan kompetisi blog web design ternyata disambut hangat oleh publik. Baru saja rencana itu dikemukakan, pendaftar sudah masuk bertubi-tubi. Kami pun merencanakan agar kegiatan diteruskan. Biarlah ia bergulir bak bola salju. Semakin lama semakin besar, dan semakin banyak orang yang tak perlu lagi gaptek atau gagap teknologi.
Kata Jhon Naisbit—seorang futurolog—siapa yang menguasai informasi dia menguasai dunia. Apalagi jika teknologi dan sistem informasi dikuasai, maka akan lebih mudah menggenggam dunia.
Menggenggam dunia dari Pontianak, who knows? Kita tak boleh menganggap remeh. Siapapun juga pasti bisa jika ia mau. Bukankah kunci kesuksesan adalah kemauan? Di mana ada kemauan di situ ada jalan.
Sejumlah kegiatan di atas kami presentasikan sebagai bagian kecil dari program Tribune Merah Putih yang kami rancang di sepanjang Agustus ini. Program lainnya menyangkut pemberitaan, pelayanan langganan koran, pelayanan mitra pariwara, dan tentu saja refleksi Hut RI yang akan kami helat di lingkungan internal keluarga besar Borneo Tribune sendiri.
Kami di Borneo Tribune benar-benar belajar dari Hut Kemerdekaan RI ini karena kami ingin jadi manusia yang merdeka. Merdeka dari kumpul kebo. Yakni kebodohan, kebobrokan, dan kebocoran-kebocoran.
Tribune Merah Putih sekaligus ingin mewujudkan partisipasi aktif dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jika negara sedang bergembira dengan Hut-nya, kami juga turut bergembira. Jika di sana-sini mengibarkan bendera, kami juga mengibarkan bendera. Jika di seluruh pelosok negeri berkibar merah-putih maka di Borneo Tribune juga sudah berkibar halaman Tribune Merah Putih. Dan atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, kami keluarga besar Borneo Tribune mengucapkan selamat atas Hut ke-62 RI. Salam Merdeka! □
Sabtu, 11 Agustus 2007
Kursus dan Kompetisi Blog Web Design dan Tribune Merah Putih
Posted by Noeris at 09.45
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar