Sejak berdiri secara resmi 19 Mei 2007 Borneo Tribune mendapat kunjungan banyak pihak, terutama pelajar dan mahasiswa. Ini bagi kami yang mengelola Borneo Tribune adalah sesuatu yang luar biasa karena kami begitu muncul langsung dikenal dan bahkan dikunjungi.
Sebagaimana layaknya kehidupan yang normal, setiap tamu yang datang mestilah kami sambut dengan sebaik-baiknya. Pepatah mengatakan: kecil telapak tangan, nyiru kami tadahkan.
Sabtu kemarin siang tamu yang datang ada dua kelompok aktivis mahasiswa. Pertama dari STAIN yang praktikum penulisan feature. Jenis penulisan yang berbobot kemanusiaan (human interest). Kedua dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP Untan. Mereka sebagian adalah top eksekutif dan pengelola Buletin Pendidikan.
Kehadiran para tamu yang “intelektual muda” tersebut tentu menyemangati kami semua di Borneo Tribune. Dari diskusi yang terjadi, tampak sekali bahwa mereka punya idealisme yang menyala-nyala. Konveksi energi idealisme itu kami butuhkan sangat. Ide-ide mereka juga cemerlang sehingga patut kami pandang dengan dua belah mata. Tak urung kami sampai harus angkat topi kepada mereka. Kepada mereka juga kami berharap banyak. Yakni menjadi penulis sesuai profesi mereka masing-masing. Demikian lantaran Kalbar masih kekurangan banyak penulis. Sementara bahan penulisan banyak sekali demi promosi Kalbar pula.
Kenyataan diskusi dengan para mahasiswa inilah yang menguatkan kami membangun institusi otonom bernama Tribune Institute. Lembaga pendidikan semi formal yang bergerak di bidang jurnalistik. Kegiatannya sudah berjalan sejak dua minggu silam. Kegiatan-kegiatan Tribune Institute memang dirancang pada akhir pekan di mana waktunya relatif panjang. Baik bagi kami di Borneo Tribune maupun bagi aktivis kampus.
Komentar bagi kelompok BEM FKIP Untan dapat pembaca simak pada halaman lain rubrikasi ini. Sedangkan materi edisi khusus yang kami hadirkan kepada pembaca adalah LKPJ Gubernur Usman Jafar.
Kami melihat pentingnya materi LKPJ dipublisir karena sorotan kepada incumbent ini kian menguat. Terlebih dua hari lalu DPD Partai Golkar Kalbar memutuskan “perahunya” dinahkodai oleh Usman Jafar.
Sosok yang lahir di Sekadau namun “besar” di Jakarta pada A Latief Corporation tersebut punya motto harmonis dalam etnis, tertib dalam pemerintahan serta maju dalam usaha. Kami hendak menelisik sejauh mana visi-misi kampanye tahun 2002-2003 itu menjadi kenyataan.
Sejumlah tokoh berkomentar tentang “Kabinet” Usman Jafar. DPRD pun membuat 37 catatan penting yang patut disimak. Kami menyajikannya secara utuh kepada pembaca sehingga dapat turut menjadi kontrol sosial bagi orang nomor satu di jajaran eksekutif Provinsi Kalbar tersebut.
Gambaran umum Provinsi Kalbar juga kami hadirkan. Sebab tak jarang orang lain lebih tahu tentang kita, sementara kita sendiri kurang tahu dengan daerah sendiri. Ini semua karena terputusnya tali informasi di antara kita.
Kami dari Borneo Tribune berupaya memfasilitasi putusnya tali komunikasi tersebut. Maka kami sejak awal merancang edisi khusus seperti kali ini terbit delapan halaman. Besarnya coverage memungkinkan bagi kita semua untuk menyajikan informasi lebih banyak, lebih luas dan lebih mendalam.
Seperti bayi yang baru lahir, kami sadar bahwa kami masih diliputi kelemahan dan kekurangan. Kami mohon kepada pembaca untuk menguatkan fisik dan sukma kami agar mampu hidup dan tumbuh dengan cita-cita yang sudah kami gantungkan setinggi langit. Cita-cita itu bernama Borneo Tribune, Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan.
Kami berharap pembaca di mana pun berada bisa memberikan sumbang saran yang kritis sekaligus konstruktif. Akan lebih baik lagi jika ditambah dengan solusi alternatif.
Kami sadar kami butuh dukungan dalam dan luar. Kami mau menerima kritik dan saran karena kami mau belajar. Kami juga mempersembahkan Borneo Tribune ini sebagai wadah belajar bersama. Harapannya semoga kita semua menjadi masyarakat belajar yang cerdas dan dapat mengambil keputusan-keputusan yang cerdas. Terutama dalam membangun daerah ini.
Akhirnya selamat menikmati seluruh sajian info di Borneo Tribune, termasuk edisi khusus LKPJ kali ini. Salam. □
Jumat, 27 Juli 2007
Mereka Bicara Soal Borneo Tribune
Posted by Noeris at 11.14
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar